BERLIN, KOMPAS.com - Pemerintah Jerman meminta rakyat agar memakai topi tradisional Yahudi, kipah, sebagai bentuk solidaritas atas lonjakan tindakan anti-Semitisme.
Kebijakan tersebut sekaligus menarik peringatan yang dikeluarkan sebelumnya terhadap penggunaan kipah.
Komisaris anti-Semitisme pemerintah Jerman, Felix Klein, pada pekan lalu memicu kegemparan pada pekan lalu. Dia memperingatkan warga Yahudi agar tidak mengenakan kipah di depan umum setelah meningkatnya berbagai serangan.
Baca juga: Warga Yahudi di Jerman Diperingatkan agar Tak Pakai Topi Kipah
Dewan Pusat Yahudi di Jerman juga telah mengeluarkan beberapa peringatan tentang mengenakan kipah di depan umum.
Diwartakan kantor berita AFP, Senin (27/5/2019), Presiden Israel Reuve Rivlin terkejut dengan peringatan Klein. Dia menuturkan, Jerman seperti menyerah pada gerakan anti-Semitisme.
Hal tersebut juga dia yakini sebagai bukti bahwa orang Yahudi tidak aman di Jerman.
Pada Senin malam, Klein seakan menarik ucapannya dan berbalik arah setelah Kanselir Jerman Angela Markel turun tangan melalui juru bicaranya.
"Negara harus memastikan, pelaksanaan agama bisa dilakukan semua orang," kata juru bicara kanselir Jerman, Steffen Seibert.
"Siapa pun dapat pergi ke mana saja di negara kita dengan keamanan penuh mengenakan kipah," tuturnya.
Sementara Klein dalam pernyataan terakhirnya meminta semua warga Berlin dan seluruh Jerman memakai kipah pada Sabtu mendatang, apabila ada serangan yang menargetkan Israel dan Yahudi pada Hari Al-Quds di Berlin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.