Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2019, 03:30 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WENCHUAN, KOMPAS.com - Seekor panda biasanya memiliki bulu berwarna hitam dan putih. Mamalia dilindungi ini merupakan hewan asli dari China selatan.

Cagar Alam Nasional Wolong, di kota Wenchuan, provinsi Sichuan, melaporkan telah menemukan seekor panda albino di cagar alam yang terletak di barat daya China itu.

Panda tersebut tertangkap kamera yang dipasang di hutan pada pertengahan April. Namun baru merilis foto tersebut pada Minggu (26/5/2019) lalu.

Karena mengidap albinisme, panda tersebut tidak memiliki pigmen dan seluruh bulunya berwarna putih dengan bola mata berwarna merah.

Menurut laporan yang dirilis kantor berita Xinhua, Sabtu (25/5/2019), panda albino tersebut berusia sekitar satu hingga dua tahun, demikian dikutip dari Li Sheng, seorang peneliti spesialisasi beruang di Universitas Peking.

Baca juga: Ada-ada Saja, China Bikin Aplikasi Pengenalan Wajah Khusus Panda

Sementara Cagar Alam Nasional Wolong, tempat panda albino tersebut ditemukan, tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai temuan tersebut.

Panda merupakan hewan asli China dengan lebih dari 80 persen panda liar diketahui hidup di wilayah Sichuan, sementara sisanya ditemukan di provinsi Shaanxi dan Gansu.

Selain itu, ada sekitar 548 ekor panda raksasa yang hidup di penangkaran secara global, menurut data pada November 2018.

Menurut data dari World Wildlife Fund (WWF), ada kurang dari 2.000 ekor panda yang saat ini hidup di alam luar dan jumlahnya terus menurun.

Pemerintah China juga telah memanfaatkan hewan berbulu tebal ini untuk tujuan diplomasi ke berbagai negara, yakni dengan cara mengirimkan hewan langka itu ke negara lain sebagai simbol hubungan dekat dengan Beijing, yang kemudian dikenal dengan "Diplomasi Panda".

China telah berinvestasi dalam berbagai program untuk melindungi "duta besar"-nya itu dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2018, China mengumumkan rencananya untuk membuat fasilitas perlindungan panda raksasa seluas tiga kali ukuran Taman Nasional Yellowstone.

Fasilitas tersebut, nantinya akan mengumpulkan populasi panda liar yang ada dan mendorong terjadinya perkembangbiakan hewan yang dikenal lambat dalam reproduksi itu.

Baca juga: Alba, Orangutan Albino Satu-satunya Akan Punya Pulau Sendiri

Setidaknya 10 miliar yuan (sekitar Rp 20 triliun) telah disiapkan pemerintah China untuk Taman Nasional Panda Raksasa di wilayah pegunungan yang dikelola pemerintah.

Panda raksasa saat ini terdaftar sebagai spesies yang rentan, yang berarti bahwa sementara kelangsungan hidup mereka masih terancam dan upaya konservasi perlu dilakukan demi membantu mengurangi bahaya kepunahan mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com