Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Trump di Facebook dan Persidangan, Hakim Diskors 6 Bulan

Kompas.com - 27/05/2019, 15:31 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,AFP

SALT LAKE CITY, KOMPAS.com - Seorang hakim di Utah, AS, diskors selama 6 bulan tanpa gaji, setelah membuat komentar kristis soal Presiden Donald Trump di persidangan dan halaman Facebook-nya.

Diwartakan CNN, Minggu (26/5/2019), Pengadilan Tinggi Utah menyebutkan unggahan Facebook Hakim Michael Kwan penuh dengan kritik tumpul dan tidak sopan terhadap Trump.

Namun, komentar Kwan di Facebook dibuat pada beberapa tahun lalu saat kampanye pilpres AS 2016 dan setelah Trump menjadi presiden.

Pernyataan Kwan itu termasuk menyinggung soal acara TV "Access Hollywood" yang memperlihatkan Trump mengucapkan komentar kasar tentang perempuan.

Baca juga: Meghan Markle Tak Ikut Sambut Presiden Trump di Istana Buckingham

Dia juga menyebutkan, masa pemerintahannya sebagai satu contoh pengambialihan fasis.

Pengadilan Tinggi Utah menyimpulkan penyataaan Kwan telah melanggar Kode Etik Yudisial negara bagian dan berpotensi merusak integritas, serta imparsialitas pengadilan.

"Perilaku Hakim Kwan merendahkan reputasinya sebagai ahli hukum yang tidak memihak, independen, bermartabat, dan sopan," demikian bunyi putusan yang ditulis Hakim Agung Utah John A Pearce.

"Dan [pernyataan] itu mengurangi reputasi seluruh peradilan kita," imbuhnya.

Mengutip dari AFP, dalam salah satu unggahan pada 20 Januari 2017 ketika Trump dilantik sebagai presiden AS, Kwan menulis sesuatu.

"Selamat datang dalam pemerintahan. Akahkan Anda tidak akan bertindak dan menghabiskan empat tahun ke depan merusak reputasi dan kedudukan negara kita di dunia?" tulisnya di Facebook.

"Apakah Anda akan terus menunjukkan ketidakmampuan untuk memerintah dan berpolitik," lanjutnya.

Satu bulan kemudian, dia membuat komentar lain yang lebih tajam.

"Selamat datang di awal pengambilalihan fasis," tulisnya.

Pada kesempatan lain saat memimpin sidang, Kwan melakukan pembicaraan dengan seorang terdakwa, yang mengkritik kebijakan imigrasi dan pajak Trump.

Terdakwa mengatakan kepada Kwan, dia berencana untuk membayar semua denda pengadilan ketika mendapat pelaporan pajaknya.

"Anda benar-benar sadar kita memiliki presiden baru, dan Anda pikir kita bisa mendapatkan uang kembali?" Kwan memberi tahu terdakwa

"Doa mungkin jawabannya," imbuhnya.

Baca juga: Trump: Jika Iran Ingin Berunding, Kami Akan Berunding Juga

Kwan pernah menjabat sebagai hakim di kota Taylorsville selama dua dekade terakhir.

Dia memiliki sejumlah pelanggaran terkait dengan komentar bermuatan politik dan temperamennya. Dia juga mengakui perilakunya tidak pantas menjadi hakim.

Tetapi dia menggambarkan pernyataan politiknya di pengadilan sebagai upaya untuk humor dan berpendapat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com