Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Sebut Joe Biden "Dungu" dan "IQ Rendah", Trump: Mungkin Itu Sinyal?

Kompas.com - 27/05/2019, 13:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

TOKYO, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyikapi kritikan pedas Korea Utara (Korut) kepada mantan Wakil Presiden Joe Biden pekan lalu.

Melalui kantor berita KCNA, Korut mengecam Biden dan menyebutnya sebagai orang sombong yang tidak memiliki kualitas sebagai politisi. Apalagi manusia.

Baca juga: Biden Kritik Kim Jong Un, Begini Balasan Keras Media Pemerintah Korut

Dilansir Newsweek Minggu (26/5/2019), Pyongyang menyatakan wakil Presiden Barack Obama itu merupakan sosok yang "dungu" sekaligus "orang bodoh ber-IQ rendah".

Dalam kicauannya di Twitter, Trump yang menyebut Biden "Si Swampman" tersenyum setelah membaca kritikan itu. "Mungkin itu merupakan sinyal bagi saya?" katanya.

Kecaman Pyongyang itu muncul setelah Biden mengkritik kebijakan luar negeri Trump yang merangkul Korut serta Rusia ketika berkampanye untuk Pilpres 2020.

"Apakah kita merupakan sebuah bangsa yang mendukung diktator serta tiran seperti (Pemimpin Korut) Kim Jong Un maupun (Presiden Rusia) Vladimir Putin?" tanyanya.

Hadir dalam Meet the Press Minggu waktu setempat, Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders membenarkan Washington dan Pyongyang mempunyai pandangan sama soal Biden.

Sanders mengatakan Trump tidak perlu menerima pandangan dari orang lain. Sebaliknya, dia melontarkan pandangannya tentang lawan politiknya beberapa kali.

"Presiden melihat pemerintahannya bersama Presiden Obama jatuh delapan tahun kemarin. Jadi, saya pikir mereka sepakat soal pandangan terhadap Joe Biden," papar Sanders.

Trump mempunyai sejarah di mana dia sering mengungkapkan sentimen positif ketika rival AS bertindak dengan menentang setiap lawan politiknya.

Saat kampanye 2016, dia pernah meminta peretas Rusia untuk menemukan dan merilis surel kandidat dari Partai Demokrat Hillary Clinton yang bisa meningkatkan peluangnya terpilih.

Setelah terpilih, Trump juga beberapa kali menyatakan dia memercayai Putin daripada penyelidik AS buntut dugaan keterlibatan Rusia dalam Pilpres 2016.

Baca juga: Trump Sebut China Berharap Joe Biden Menangi Pilpres AS 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com