Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Penemuan Selotip Transparan Pertama di Dunia

Kompas.com - 27/05/2019, 11:47 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Selotip mungkin menjadi salah satu alat yang paling sering kita gunakan, namun keberadaannya tak begitu terasa jika belum dibutuhkan. Walau sederhana, selotip memiliki peran cukup penting, terutama untuk merekatkan dan menyatukan dua benda.

Kebanyakan orang menggunakan selotip untuk menempelkan jadwal, agenda bulanan hingga target pekerjaan. Dengan bentuk gulungan yang panjang, aneka warna, dan pemakaian yang sederhana membuatnya banyak tersedia di mana-mana.

Selotip merupakan buah karya seorang yang bekerja di perusahaan amplas pada 89 tahun yang lalu, tepatnya 27 Mei 1930. Dilansir dari Gizmodo, pria tersebut adalah Richard Drew. Pria yang tak lulus kuliah ini berhasil mengembangkan selotip melalui serangkaian eksperimen dengan kertas.

Warna beningnya menjadi ciri khas utama benda ini. Setelah pengenalan ke publik, seketika selotip menjadi "booming" dan terkenal di Amerika Serikat.

Walau kecil, ternyata perekat ini memiliki pengguna yang sangat banyak di seluruh dunia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Lensa Bifokal Kacamata Diperkenalkan Benjamin Franklin

Awal penemuan

Richard G. DrewThe National Inventors Hall of Fame Richard G. Drew

Richard Gurley Drew lahir di Minnesota, Amerika Serikat pada 22 Juni 1899. Memasuki usia remaja, dia melanjutkan bangku kuliah di Universitas Minnesota jurusan teknik mesin.

Tak lama setelah itu, dia memutuskan untuk berhenti dan fokus untuk mencari pekerjaan. Pada usia 22 tahun, dia bekerja di perusahaan Minnesota Mining and Manufacturing (3M) yang fokusnya membuat amplas unggulan.

Awalnya, perusahaan ini mengelola tambang. Namun, karena gagal berkembang, perusahaan harus berpindah tangan hingga kemudian menciptakan model bisnis yang baru.

Salah satu tanggung jawab Drew di 3M adalah mengirimkan sampel amplas ke toko-toko otomotif lokal untuk pengujian. Ketika berada di toko mobil, dia sering mendengar masalah mengenai pengecatan hingga gagalnya toko cat untuk memberikan sentuhan desain warna pada mobil yang dikerjakannya.

Pada 1920-an, mobil dengan dua warna merupakan tanda dari kemajuan. Tampilan dua warna identik dengan kemewahan pada waktu itu.

Kendala yang dihadapi pengecatan adalah mengenai alat untuk menutupi bagian mobil. Seseorang yang mengecat, harus menutupi salah satu bagian mobil dengan benda tertentu.

Namun kebanyakan dari upaya ini kurang berhasil. Alat untuk menutupi sering kali bocor, cat menembus bagian mobil. Hasilnya tak sesuai yang diharapkan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: AS Legalkan Penggunaan Pil Kontrasepsi

Drew memiliki ide untuk membuat kertas yang bisa merekatkan benda agar bisa menutupi bagian mobil tersebut. Dia mulai mengembangkan kertas yang digunakan pada 3M.

Ia membutuhkan waktu dua tahun untuk bereksperimen dengan berbagai jenis perekat yang ia terapkan pada kertas krep untuk menghasilkan kombinasi yang tepat.

Akhirnya, pada 1925 perekat kertas pertama berhasil dikembangkan oleh Drew. Keberhasilan penemuan ini menjadikan Drew naik jabatannya. Produknya juga mulai dilirik oleh toko cat untuk membantunya dalam proses pengecatan.

Selotip

Pada 1929, posisinya sebagai direktur teknis di laboratorium memungkinkan dia untuk mengejar ide lainnya. Drew melihat pengemasan roti yang kurang efisien karena menggunakan perekat kertas.

Dia dan timnya, berupaya membuat pita berbahan plastik bening untuk menghasilkan penemuan yang lebih mutakhir. Sayangnya, mesin yang berada di 3M tak relevan dengan rencana Drew. Pita ini malah berwarna kekuningan dan tak sesuai dengan harapan.

Setelah itu, Drew berupaya memperbaiki mesin dan menambahkan warna untuk membuat pita menjadi berwarna bening. Hasilnya pada 27 Mei 1930, pita bening yang dikenal dengan selotip diperkenalkan ke publik.

Antusiasme orang muncul dengan penemuan luar biasa ini. Perusahaan 3M juga terus berkembang dan produksi berbagai jenis perekat/selotip lain hingga amplas yang lebih modern.

Pada 1980, Richard Drew meninggal dunia. Dia menghabiskan lebih dari 40 tahun di 3M sebagai penemu dan memiliki 30 paten atas namanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Gizmodo
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com