WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden AS Donald Trump memakai alasan ancaman Iran agar tetap menjual senjata bernilai miliaran dollar ke Arab Saudi.
Trump berupaya menggunakan aspek hukum federal yang jarang dipakai untuk mendorong kesepakatan penjualan senjata senilai Rp 8,1 miliar atau sekitar Rp 116,5 triliun, yang boasanya perlu disetujui oleh Kongres.
Melansir BBC, Sabtu (25/5/2019), Trump menyatakan ketegangan yang sedang berlangsung dengan Iran merupakan darurat nasional.
Baca juga: Berkunjung ke Inggris, Trump Bakal Boyong Istri dan Anak-anaknya
Penjualan tersebut dikhawatirkan soal kemungkinan senjata akan digunakan untuk menyerang warga sipil di Yaman.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, pemerintah akan menghindari peninjauan yang diperlukan oleh Kongres untuk menyetujui 22 pengiriman senjata ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Yordania.
Dia mengklaim, pembekuan penjualan senjata tersebut oleh Kongres dapat memengaruhi kemampuan operasional sekutu Arab.
"Senjata untuk mencegah agresi iran dan membangun kapasitas pertahanan diri mitra negara," ucapnya, seperti dikutip dari AFP.
Penjualan itu diumumkan pada Jumat oleh Senator Roberts Menendez, yang telah menggunakan kekuatannya untuk memblokir pengiriman puluhan ribu bom ke Saudi dan UEA.
Senator dari Partai Demokrat itu cemas apabila senjata tersebut berkontribusi pada krisis kemanusiaan di Yaman.
"Saya kecewa, tapi tidak terkejut. pemerintahan Trump gagal untuk memprioritaskan kepentingan keamanan nasional jangka panjang atau membela hak asasi amnusia," ucapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.