LYON, KOMPAS.com - Sebuah benda yang dicurigai sebagai paket bom meledak di pusat kota Lyon, Perancis, menyebabkan 13 orang terluka.
Laporan BBC menyebutkan, perangkat yang dilaporkan penuh dengan sekrup, mur, dan baut, meledak pada Jumat (24/5/2019) pukul 17.30 waktu setempat di jalan antara antara Sungai Saone dan Rhone.
Saksi menyatakan, seorang pria berusia 30-35 tahun bersepeda dan meninggalkan tas di pedestrian. Dia diyakini memakai masker dan kacamata gelap.
Baca juga: Dorong Warganya Punya Bayi, Wali Kota di Perancis Ini Janjikan Viagra Gratis
Presiden Perancis Emmanuel Macron segera bereaksi dengan menyebut ledakan di area pejalan kaki itu sebagai serangan.
"Bukan bagi saya untuk memaparkan total jumlah korban, namun tampaknya tidak ada korban jiwa," katanya, seperti dikutip dari AFP.
"Ada yang cedera. Jadi jelas, saya memikirkan orang-orang terluka ini dan keluarga mereka," ucapnya.
Serangan tersebut membatalkan kampanye pada menit-menit terakhir jelang pemungutan suara Parlemen Eropa pada Minggu (26/5/2019).
Ce soir je pense aux blessés de l’explosion de Lyon, à leurs familles touchées par la violence qui s’est abattue sur leurs proches dans la rue, et à tous les lyonnais.
— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) 24 Mei 2019
Nous sommes à vos côtés.
Perdana Menteri Perancis Eduardo Philippe pada akhirnya membatalkan penampilannya pada rapat umum terakhir partainya pada Jumat malam.
Kantor kejaksaan Paris resmi menggelar penyelidikan terorisme, sementara Menteri Dalam Negeri Perancis Christophe Castener sedang dalam perjalanan ke Lyon.
Wali Kota Arondisemen Kedua Lyon, Denis Briliquier, mengatakan seorang gadis berusia 8 tahun turut menjadi korban luka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.