Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murid Sekolah di Seluruh Dunia Kembali Gelar Unjuk Rasa Perubahan Iklim

Kompas.com - 24/05/2019, 20:40 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Reuters,BBC

MELBOURNE, KOMPAS.com - Murid sekolah dari seluruh dunia kembali turun ke jalan untuk menggelar unjuk rasa menuntut tindakan tegas atas perubahan iklim.

Melansir BBC, penyelenggara memperkirakan ada lebih dari 1 juta kaum muda bergabung dalam aksi protes di sedikitnya 110 negara pada Jumat (24/5/2019).

Mereka meminta politisi dan pengusaha untuk mengambil tindakan segera guna memperlambat pemanasan global.

Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Gurita dan Kepiting Jadi Buta

Aksi semacam itu terinspirasi oleh seorang murid bernama Greta Thunberg, yang menjadi sorotan dunia sejak melakukan protes di luar parlemen Swedia pada 2018.

Meski sendirian, namun Greta mampu menarik banyak anak-anak dari Eropa, AS, dan Australia melakukan unjuk rasa yang dikenal sebagai Fridays for Future atau School Strike for Climate.

Dalam demonstrasi serupa di seluruh dunia pada 15 Maret lalu, diperkirakan ada 1,6 juta murid dari 125 negara yang turun ke jalan.

Aksi pada hari ini dimulai di Australia dan Selandia Baru, dengan ribuan aktivis muda melangkah keluar dari sekolah untuk perubahan iklim.

"Saya cemas dengan semua bencana akibat cuaca," kata seorag murid berusia 13 tahun di Melbourne, Nina Pasqualini.

"Setiap kali kami mengalami kebakaran hutan di sini dan hewan juga bisa punah," ujarnya, seperti dikutip dari Reuters.

"Pemerintah tidak melakukan banyak seperti yang seharusnya. Ini menakutkan bagi generasi muda," imbuhnya.

Nina membawa spanduk yang meminta penghentian perizinan baru tambang batu bara di Australia.

Seperti diketahui, Australia mengalami musim panas terpanas. Sementara erubahan iklim dilihat sebagai penyebab kekeringan, gelombang panas, banjir, dan mencairnya gletser di seluruh dunia.

Baca juga: Bolos Sekolah, Ribuan Pelajar Australia Unjuk Rasa soal Perubahan Iklim

Di Selandia Baru, penyelenggara unjuk rasa Spohie Hanford mengatakan demonstrasi pada hari ini baru awal.

"Tentunya akan ada selanjutnya. Ini hanya awal," ucapnya.

Negara-negara di Asia termasuk India, Afghanistan, Thailand, dan Jepang juga menggelar aksi serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters,BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com