TOKYO, KOMPAS.com - Jepang merupakan salah satu negara dengan tingkat pelecehan seksual yang cukup tinggi, terutama di tempat-tempat ramai, seperti transportasi publik.
Kepolisian Tokyo mencoba melawan para pelaku pelecehan seksual tersebut dengan aplikasi ponsel, bernama "Digi Police".
Salah satu kasus pelecehan seksual yang paling banyak terjadi di Jepang adalah meraba-raba di transportasi publik seperti kereta api dan bus.
Para korban pelecehan ini kerap kali tidak berani melawan bahkan bersuara saat tindakan pelecehan terjadi. Mereka juga enggan melaporkannya ke polisi.
Aplikasi "Digi Police" dapat membantu para korban pelecehan seksual untuk mengusir pelaku pelecehan.
Baca juga: Karyawan McDonalds di AS Tuntut Perusahaan Atasi Pelecehan Seksual
Aplikasi tersebut akan mengeluarkan teriakan "Hentikan" dengan suara keras, dan menampilkan pesan SOS, "Tolong, ada pelaku pelecehan," pada layar yang akan bisa ditunjukkan oleh korban kepada penumpang lain.
Aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari 237.000 kali.
"Itu adalah angka yang luar biasa tinggi untuk sebuah aplikasi layanan publik," kata pejabat kepolisian Tokyo, Keiko Toyamine, dikutip AFP.
"Dan berkat kepopuleranna, jumlah pengunduh meningkat sekitar 10.000 setiap bulan," tambahnya.
Dengan bantuan aplikasi tersebut, korban yang terlalu takut untuk berteriak atau meminta bantuan bisa menggunakan mode pesan SOS pada aplikasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.