Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu India, Modi Kejutkan Oposisi dengan Kemenangan Besar di Depan Mata

Kompas.com - 23/05/2019, 16:11 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Reuters,AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Perdana Menteri India Nerendra Modi meraih kemenangan besar dalam penghitungan suara pemilu pada Kamis (23/5/2019).

Melansir Reuters, data resmi Komisi Pemilihan Umum India menunjukkan Partai Bharatiya Janata (BJP) milik Modi memimpin 289 kursi dari 542 kursi yang tersedia.

Jumlah itu naik dari 282 kursi yang dia menangkan pada 2014. Untuk menjadi mayoritas di majelis rendah parlemen, sebuah partai harus mengumpulkan perolehan 272 kursi.

Baca juga: Pemimpin Partai Oposisi Sebut Exit Poll Pemilu India Laporan Palsu

Ini kali pertama sejak 1984 bagi sebuah partai secara berturut-turut meraih kursi mayoritas. Oposisi utama BJP, Partai Kongres, tercatat mendapatkan 52 kursi.

Sekutu India, termasuk Sri Lanka dan Israel, memberi selamat kepada Modi.

Sementara suasana optimistis di markas BJP, New Delhi, nampak diramaikan dengan petasan dan sorak sorai ketika saluran TV melaporkan margin suara.

"Ini adalah mandat besar untuk politik positif dan kebijakan Narendra Modi," kata juru bicara BJP, GVL Narasimha Rao.

Keunggulan Modi disambut oleh kenaikan indeks saham utama India, Sensex dan Nifty, yang menembus masing-masing 40.000 dan 12.000 poin untuk pertama kalinya.

"Saatnya untuk transformasi India. Saatnya untuk reformasi mendalam," kicau bankir terkaya India, Uday Kotak.

"Saya memimpikan kita sebagai negara adikuasa global," imbuhnya.

Sementara itu, para pemimpin Partai Kongres diselimuti kemuraman.

"Ini jelas situasi yang tidak menguntungkan kami sama sekali," ujar juru bicara Kongres, Salman Soz.

"Kita harus menunggu hasil lengkapnya, tapi sekarang hasilnya tidka bagus," katanya.

Baca juga: Pemilu India: Mesin Elektronik dan Penghitungan Suara Satu Hari

Melansir AFP, Rahul Gandhi dari Partai Kongres menolak pemilu yang menunjukkan kemenangan Modi.

"Jangan kecewa dengan propaganda jajak pendapat palsu," kicaunya di Twitter pada Rabu (22/5/2019).

Hasil akhir penghitungan suara akan diselesaikan hingga Kamis malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com