Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Ini Mengaku Dilecehkan Saat Diminta Pindah Kursi oleh Pramugari

Kompas.com - 23/05/2019, 15:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

GEELONG, KOMPAS.com — Seorang penumpang asal Australia mengaku dirinya mendapat pelecehan terkait bentuk fisiknya ketika pramugari memintanya untuk pindah kursi.

Darren Beales dari Geelong dilaporkan diminta pindah dari kursinya yang saat itu terletak di pintu darurat karena dia membutuhkan tambahan sabuk keselamatan.

Baca juga: Perempuan Aktivis Saudi Mengaku Disiksa dan Dilecehkan Penyidik

Sesuai aturan penerbangan seperti dilansir Daily Mirror Kamis (23/5/2019), penumpang di kursi pintu darurat bertanggung jawab membukanya jika terjadi kecelakaan di pesawat.

Beales mengungkapkan ketika dia mempertanyakan aturan kepada pramugari, dia mendapat jawaban seharusnya dia membeli dua kursi jika naik pesawat lagi.

Beales yang mengatakan saat itu sedang bertolak dari Melbourne ke Brisbane berujar pramugari dari maskapai Qantas telah merundungnya karena mengejeknya gendut.

"Saya merasa diremehkan. Saya tentu bisa membantu orang jika terjadi keadaan darurat. Tidak ada masalah tentang itu," kata Beales dikutip Today on Nine.

Dia menuturkan dia membayar untuk tambahan ruang guna merenggangkan kaki, bukan tambahan kursi di bagian pintu darurat. Namun, dia tidak mendapatkannya.

"Dia awalnya mengatakan saya harus pindah berkaitan dengan regulasi penerbangan. Namun, dia kemudian berbalik dan berkata, 'Lain kali Anda bisa membayar kursi tambahan dengan setengah harga',' kata Beales.

Dia mengklaim tidak membutuhkah kursi tambahan karena dia muat di satu kursi. Beales mengungkapkan dia begitu kecewa hingga sempat berpikir turun dari pesawat.

Juru bicara Qantas merespons dengan menjelaskan aturan di pintu darurat itu berdasarkan Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil Australia (CASA).

Regulasi CASA mengharuskan hanya mereka yang bersedia membantu saat terjadi krisis yang diizinkan duduk di bagian pintu darurat.

Selain itu, ada syarat lain di antaranya si calon penumpang harus fasih berbahasa Inggris, berusia 15 tahun atau lebih, dan mempunyai bentuk tubuh proporsional.

Juru bicara Qantas melanjutkan mereka bakal mencoba menghubungi Beales untuk menanggapi keluhannya.

Baca juga: Viral Pengemudi Perempuan Mengaku Dilecehkan, Ini Tanggapan Go-Jek...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com