Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Lensa Bifokal Kacamata Diperkenalkan Benjamin Franklin

Kompas.com - 23/05/2019, 11:21 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kacamata fungsi utamanya tentu saja untuk membantu penglihatan. Namun, kacamata juga bisa menjadi aksesoris penunjang bentuk wajah, sehingga juga memiliki fungsi fesyen.

Sebagai alat bantu penglihatan, awalnya kacamata dipakai ketika seseorang tak bisa melihat fokus obyek jauh (miopi), obyek dekat (hipermetropi), atau gangguan lain.

Kendala kemudian muncul ketika seseorang tak bisa melihat obyek jauh juga dekat. Gangguan ini menyebabkan munculnya ide untuk mengembangkan kacamata dengan dua lensa. Namun, teknologi saat itu belum memungkinkan untuk menggabungkan kedua lensa tersebut.

Setelah penelitian bertahun-tahun, cara ini akhirnya berhasil dikembangkan dan ditemukan pada 234 tahun yang lalu, tepatnya 23 Maret 1785.

Seorang penemu asal Amerika Serikat, Benjamin Franklin berada di balik penemuan besar ini. Dia berhasil menggabungkan dan mengombinasikan dua lensa (cembung dan cekung) dalam satu kacamata yang bisa membantu orang untuk fokus terhadap objek jauh maupun dekat.

Lensa bifokal mengombinasikan dua lensa. Lensa atas digunakan seseorang untuk melihat jauh. Sedangkan, lensa bagian bawah berguna untuk membaca ataupun melihat obyek dekat.

Franklin kemudian mengumumkan ini ke publik. Setelah itu, banyak orang yang mulai memesan dan menggunakan lensa jenis ini.

Penemuan ini lantas menjadi besar dan banyak digunakan pada berbagai negara dunia sampai sekarang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pasta Gigi dalam Tabung Diperkenalkan

Awal kehidupan dan penemuan

Lensa bifokalinterestingengineering Lensa bifokal

Benjamin Frankin lahir di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Memasuki usia remaja, dia telah bekerja pada usaha penerbitan yang menerbitkan surat kabar New England Courant.

Berawal dari situlah, dia mulai memahami tulisan hingga menjadi kontributor hingga naik menjadi editor dalam surat kabar tersebut. Setiap hari, tulisan-tulisannya selalu termuat dalam koran tersebut.

Tak hanya bersikukuh menjadi penulis saja, dia bersama dengan temannya juga mendirikan perpustakaan di Philadelphia. Perpustakaan ini tercatat sebagai perpustakaan pinjaman pertama di AS.

Franklin juga terkenal sejak lama menggunakan kacamata. Banyak sejarawan yang mengatakan, ia mengalami kelainan penghlihatan untuk bisa melihat objek jauh maupun objek dekat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kapal Selam untuk Kali Pertama Mengelilingi Bumi

Benjamin FranklinOnthisday Benjamin Franklin

Kelainan ini mengharuskannya bergonta-ganti kacamata, dan ketika itu dinilai tak praktis. Pekerjaannya sebagai jurnalis dan pemilik perpustakaan yang berkaitan dengan tulisan, terhambat akibat gangguan ini.

Ia kemudian mencoba teknik menggabungkan dan mengombinasikan lensa cembung dan cekung dalam satu kacamata. Lensa ini ditumpuk menjadi satu dalam satu bingkai kacamata.

Cara ini terbilang efektif pada waktu itu. Kacamata ini akhirnya dijual di beberapa negara. Perusahaan asal Paris juga memesan kacamata ini untuk dikembangkan pada negara tersebut.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Celana Jeans Dipatenkan dan Dijual Bebas

Perkembangan

Konsep lensa bifokal dalam bingkai kacamata modernZenni Optical Konsep lensa bifokal dalam bingkai kacamata modern

Pada abad ke-19, konsep kacamata yang dikembangkan Franklin diperbarui dan dikembangkan ulang oleh Louis de Wecker dan Dr John L Borsch di Jerman. Penemuan dari Franklin dinilai mudah lepas dan tak awet.

Pada 1955, perusahaan kacamata ini berhasil mengembangkan lensa yang lebih modern. Konsep dari lensa ini, hampir tak ada batasan antara lensa jauh dan lensa dekatnya (tanpa pembatas)

Sampai saat ini, lensa ini tersedia bermacam-macam dan tentunya lebih ringan. Namun, lensa bifocal dapat menyebabkan pengguna mengalami sakit kepala atau pusing. Sebab, mata harus fokus dengan sangat cepat ketika berpindah dari menggunakan satu lensa ke lensa lainnya.

Untuk alasan itu, beberapa orang memilih untuk memiliki dua pasang kacamata berbeda untuk penglihatan mereka, daripada satu pasangan bifokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com