WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah Turki telah berhenti mendatangkan minyak dari Iran sejak awal Mei lalu. Hal tersebut dilakukan Ankara demi "menghormati" sanksi Amerika Serikat.
Kendati demikian, hal tersebut tidak lantas menunjukkan dukungan dan pembenaran atas langkah AS menjatuhkan sanksi kepada Iran.
"Sebagai sekutu strategis AS, kami menghormati sanksi-sanksi itu," kata salah seorang pejabat Turki yang berbicara secara anonim, saat mendampingi kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Turki Yavuz Selim Kiran ke Washington, Rabu (22/5/2019).
Sejak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015 pada tahun lalu, pemerintah Presiden Donald Trump telah memberi pukulan keras terhadap Iran dengan sanksi keras yang melarang ekspor minyak Iran dan kerap menargetkan negara-negara yang terus membelinya.
Baca juga: Teheran: Mustahil Arab Saudi Mampu Gantikan Pasokan Minyak Iran
Namun Washington memberi pengecualian terhadap delapan negara, termasuk Turki, China, India, dan Jepang, yang dibebaskan dari sanksi dan diizinkan terus membeli minyak mentah Iran.
Pengecualian tersebut berlaku selama satu tahun dan telah kedaluwarsa pada 2 Mei lalu dan belum diperbarui oleh Washington.
Ankara awalnya tidak ingin menurut AS, tetapi menurut sumber pejabat, Turki telah berhenti membeli minyak Iran sejak 2 Mei.
Saat bertemu dengan Trump, delegasi Turki di Washington membahas sejumlah isu, termasuk ketegangan antara AS dengan Iran, serta pembelian sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia yang memicu kontroversi.
Washington menyebut kesepakatan dengan Moskwa merupakan ancaman bagi pertahanan Barat dan memutuskan menangguhkan Ankara dari program jet tempur F-35.
Namun Turki menegaskan kembali jika pembelian itu telah rampung dan Ankara tetap akan mempertahankan kontraknya dengan Moskwa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.