KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Malaysia akan mengirim kembali sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang ke negara-negara maju, tempat asal sampah itu berasal.
Seperti diketahui, Malaysia telah menjadi tujuan alternatif utama untuk sampah plastik setelah China melarang impor limbah tersebut.
Diwartakan Reuters, Selasa (21/5/2019), lusinan pabrik daur ulang muncul di Malaysia dan banyak yang tidak memiliki izin operasional.
Baca juga: Hilang Kesabaran, Duterte Bakal Sewa Kapal untuk Kirim Sampah Kanada
Sementara, penduduk telah mengeluhkan kerusakan lingkungan yang terjadi.
Sebagian besar plastik yang masuk ke Malaysia telah terkontaminasi dan berkualitas rendah sehingga tidak dapat didaur ulang.
Menteri Lingkungan Malaysia Yeo Bee Yin mengatakan, pemerintah telah mulai mengirim kembali sampah tersebut ke negara asalnya.
"Negara maju harus bertanggung jawab atas apa yang mereka kirimkan," katanya.
Dia menuturkan, sejumlah sampah plastik yang dikirim ke Malaysia telah melanggar Konvensi Basel, perjanjian PBB tentang perdagangan limbah plastik.
Malaysia telah mengirim lima kontainer berisi limbah plastik yang diselundupkan ke negara itu dari Spanyol.
Yeo tidak merinci lebih lanjut soal penyelundupan tersebut. Namun, dia menegaskan penyelidikan sedang berlangsung.
Dia mengatakan akan ada lebih banyak lagi limbah plastik yang akan dikirim kembali ke negara asalnya pada pekan depan.
Baca juga: Ayah Raja Malaysia Wafat pada Usia 88 Tahun
Impor limbah plastik Malaysia yang berasal dari 10 negara telah melonjak menjadi 456.000 ton pada Januari-Juli 2018.
AS, Inggris, Jepang, dan Australia merupakan sebagian pengekspor sampah plastik ke Malaysia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.