Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Baru Ukraina Umumkan Pemilu Parlemen Dini Digelar 21 Juli

Kompas.com - 22/05/2019, 10:50 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang baru resmi dilantik pada Senin (20/5/2019), mengumumkan bahwa pemilihan parlemen dini akan digelar pada 21 Juli mendatang.

Pemilihan dini tersebut diagendakan menyusul keputusan Presiden Zelensky untuk membubarkan parlemen saat ini, dalam pidato pengukuhannya.

Pengumuman itu sekaligus memajukan agenda pemilihan dini dari yang semula dijadwalkan digelar pada bulan Oktober.

Dilansir AFP, dalam pertemuan dengan para pemimpin parlemen, Selasa (21/5/2019), Presiden Zelensky mengatakan bahwa majelis saat ini hanya mendapat dukungan dari empat persen rakyat Ukraina.

Baca juga: Resmi Dilantik, Presiden Ukraina Langsung Umumkan Pembubaran Parlemen

Namun banyak pihak yang menilai keputusan pembubaran parlemen dan memajukan pemilihan dini berkaitan dengan rendahnya dukungan dari parlemen terhadap presiden.

Zelensky menjadi presiden keempat Ukraina, sekaligus yang termuda, dengan usia 41 tahun, setelah meraih 73 persen suara dalam pemilu tahap kedua, 21 April lalu, mengalahkan kandidat petahanan, Petro Poroshenko.

Zelensky yang sebelumnya dikenal sebagai aktor komedi, meraih dukungan rakyat Ukraina yang tidak puas dengan situasi politik negara saat ini dan menginginkan perubahan.

Meski status hukum dari langkah pembubaran parlemen yang dilakukan Zelensky belum jelas, partai-partai utama di majelis parlemen saat ini, termasuk Poroshenko maupun mantan perdana menteri Yuliya Tymoshenko, tidak mungkin menentangnya.

Sementara analis menyebut pemilihan parlemen dini penting bagi Zelensky untuk dapat melewati reformasi politik dan ekonomi selagi dia bisa melakukannya.

"Pemilihan awal memiliki potensi untuk memajukan agenda reformasi dari Zelensky menjadi lebih cepat dan efektif," ujar organisasi think-tank Eurasia Group, dalam pernyataannya, Selasa (21/5/2019).

Pengukuhan Zelensky sebagai presiden juga diwarnai pengunduran diri Perdana Menteri Volodymyr Groysman.

Selain itu, Zelensky juga dimungkinkan bakal pengganti pejabat kepala dinas keamanan, jaksa agung, hingga menteri pertahanan, yang saat ini dijabat orang-orang yang setia pada presiden sebelumnya.

Baca juga: Presiden Terpilih Dilantik, Perdana Menteri Ukraina Malah Mundur

Namun untuk dapat melakukan hal itu, Zelensky membutuhkan persetujuan parlemen, yang kecil kemungkinan diraihnya dengan anggota majelis saat ini.

"Zelensky telah menunjukkan sebuah tekad politik, dia memaksakan skenarionya sendiri. Sebuah gaya baru dari seorang presiden baru," kata pengamat politik, Volodymyr Fesenko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com