Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sherpa Taklukkan Puncak Everest Dua Kali dalam Sepekan

Kompas.com - 21/05/2019, 15:27 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

KATHMANDU, KOMPAS.com - Baru pekan lalu, seorang pemandu gunung bernama Kami Rita Sherpa asal Nepal mencatatkan rekor terbaru dengan mendaki Everest untuk ke-23 kalinya.

Pria berusia 49 tahun itu kembali memecahkan rekor dengan dua kali mencapai puncak gunung tertinggi dunia tersebut dalam 7 hari.

Melansir kantor berita AFP, Sherpa menaklukkan Everest pada Selasa (21/5/2019), setelah mencapai puncak pada 15 Mei lalu.

"Ini bersejarah. Dia memecahkan rekornya sendiri pada pagi ini, dengan memandu sebuah tim dari kepolisian India," ujar Mingma Sherpa dari Seven Summit Treks.

Baca juga: Banyak Sampah, Base Camp Everest di Tibet Ditutup untuk Umum

Sebagai informasi, Sherpa merupakan salah satu suku di Nepal dan Tibet yang terkenal dengan keahlian mereka mendaki.

Kami Rita telah menjadi pemandu selama dua dekade. Kali pertama dia mencapai puncak gunung setinggi 8.848 meter itu pada 1994 dalam sebuah ekspedisi komersial.

Kemudian selama 25 tahun, dia sudah 35 kali mendaki puncak pada lima gunung dengan ketinggian 8.000-an meter, termasuk gunung tertinggi kedua di dunia, K2 di Pakistan.

Tahun lalu, Kami Rita mendaki Everest untuk ke-22 kali, memecahkan rekor 21 kali yang dia capai bersama dengan dua pendaki Sherpa lainnya, yang kini telah pensiun.

"Saya sangat senang dan bangga, saya piki bisa mendaki gunung lagi pada musim ini," ucapnya.

Dia mengaku tidak berniat untuk mengejar rekor, namun hanya melakukan pekerjaan sebagai seorang pemandu.

"Saya tidak mendaki untuk rekor dunia, saya hanya bekerja," katanya.

Seperti diketahui, para pendaki asing biasanya menjelajahi Everest dengan bantuan dari Sherpa berpengalaman.

Mereka mempersiapkan rute, memperbaiki tali, membawa persediaan, dan oksigen.

"Sherpa memperbaiki tali sampai ke puncak," ucap Kami Rita seperti dikutip dari BBC.

"Jadi, para Sherpa memperbaiki tali dan orang asing bilang dalam wawancara kalau mendaki Everest lebih mudah, atau berbicara tentang keberanian mereka," tuturnya.

"Tapi mereka lupa kontribusi Sherpa. Sherpa telah berjuang keras untuk mewujudkannya. Kami berjuang," lanjutnya.

Baca juga: Sampah hingga Jenazah Manusia Ditemukan di Gunung Everest

Kami Rita bercerita soal setiap gunung yang ditinggal oleh dewi.

"Ini tanggung jawab kita untuk menjaga dewi bahagia. Berbulan-bulan sebelum saya memulai pendakian," katanya.

"Saya berdoa dan meminta pengampunan karena saya harus menginjakkan kaki pada tubuhnya," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com