Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Terpilih Dilantik, Perdana Menteri Ukraina Malah Mundur

Kompas.com - 21/05/2019, 10:20 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Ukraina Volodymyr Groysman mengatakan bahwa dirinya akan segera mengajukan pengunduran diri setelah presiden terpilih Volodymyr Zelensky dilantik.

"Saya telah memutuskan untuk mengajukan pengunduran diri saya pada hari Rabu, setelah pertemuan pemerintah," ujar Groysman kepada wartawan, Senin (20/5/2019).

Sebelumnya, presiden terpilih Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah resmi dilantik pada hari Senin dan mengumumkan akan membubarkan parlemen, Verkhovna Rada, dalam pidato pengukuhannya.

Presiden juga mengatakan akan menggelar pemilihan parlemen lebih cepat dari agenda awal yang dijadwalkan pada bulan Oktober.

Baca juga: Resmi Dilantik, Presiden Ukraina Langsung Umumkan Pembubaran Parlemen

Groysman juga mendesak kepada para menteri untuk mengundurkan diri, meskipun hukum Ukraina memang mewajibkan pemerintahan untuk melakukannya setelah pemilihan parlemen.

"Pemerintah mengundurkan diri di depan (parlemen) Verkhovna Rada yang baru terpilih, bukan di depan presiden baru," kata dia, yang telah menjabat sebagai perdana menteri sejak April 2016.

Dia menegaskan bahwa dirinya tidak diperintahkan untuk mundur melainkan memilih untuk mengundurkan diri.

Groysman mengatakan, dirinya telah menawarkan untuk bekerja di bawah Zelensky, tetapi menambahkan bahwa "presiden telah memilih jalan yang berbeda".

Dia pun memuji pemerintahannya yang telah bekerja selama tiga tahun terakhir. "Saya tidak malu dengan yang bisa kami lakukan. Negara ini dalam keadaan baik," ujarnya.

Zelensky tidak mendapat dukungan dari mayoritas parlemen Ukraina saat ini. Zelensky bahkan menyebut para anggota parlemen sebagai "penjahat kecil".

Menjelang pelantikan, Zelensky sudah mengatakan bakal meluncurkan proses pembubaran parlemen yang sangat kompleks dan menyerukan pemilihan baru untuk mendapatkan keuntungan dari popularitasnya saat ini.

Timnya mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa negara membutuhkan "parlemen yang berfungsi."

Status hukum dari langkah Zelensky untuk membubarkan parlemen tidak pasti. Kendati demikian pembubaran hampir dipastikan bakal berlanjut, kata analis politik.

"Tidak ada mekanisme atau instrumen untuk menghentikan keputusan ini," kata analis politik Ukraina, Mykola Davydchuk, dikutip AFP.

Baca juga: Aktor Komedi Volodymyr Zlensky Resmi Dilantik Jadi Presiden Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com