Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Perang AS Berlayar ke Laut China Selatan, China Minta Provokasinya Dihentikan

Kompas.com - 20/05/2019, 20:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - China melalui kementerian luar negerinya merespon pernyataan militer Amerika Serikat (AS) bahwa mereka menerjunkan kapal perang ke Laut China Selatan.

"Kami dengan tegas mendesak AS untuk menghentikan segala provokasi," kata juru bicara Lu Kang dalam konferensi pers dikutip Reuters via Straits Times Senin (20/5/2019).

Baca juga: Ada Ratusan Kapal China di Wilayah Sengketa Laut China Selatan, Filipina Protes

Sebelumnya, Armada Ketujuh AS menyatakan kapal perusak USS Preble melakoni operasi dengan berlayar hingga 12 mil laut di dekat Karang Scarborough.

"Operasi itu merupakan tantangan segala bentuk klaim dan memastikan akses perairan sesuai dengan peraturan internasional," kata juru bicara Komandan Clay Doss.

Laut China Selatan merupakan kawasan yang menjadi salah satu sumber ketegangan antara AS dan China selain perang dagang, Taiwan, serta sanksi.

Masuknya kapal perusak kelas Arleigh Burke itu merupakan operasi kedua yang dilakukan Angkatan Laut AS di Laut China Selatan dalam satu bulan terakhir.

Sejak lama, Washington menggelar operasi di seluruh dunia. Tak hanya di area lawan, mereka juga melakoni operasi di kawasan sekutu dan terpisah dari politik.

Pelayaran itu merupakan bentuk upaya AS untuk menangkal klaim Beijing atas perairan yang juga diperebutkan oleh Jepang dan sejumlah negara Asia Tenggara seperti Filipina itu.

China mengklaim hampir seluruh perairan strategis itu, dan berulang kali menyalahkan AS maupun sekutunya karena mengerahkan kapal perangnya di daerah yang mereka duduki.

Washington menuduh China melakukan militerisasi di Laut China Selatan dengan membangun fasilitas militer di kawasan karang maupun pulau buatan.

China membela diri dengan berujar pembangunan itu merupakan cara mempertahankan diri, dan mengatakan AS-lah yang memanaskan situasi dengan mengirim militer ke sana.

April lalu, panglima AL China menyatakan operasi kebebasan navigasi AS seharusnya tidak boleh digunakan untuk mengancam kedaulatan negara lain.

Baca juga: Pesawat Pengebom B-52 AS Terbang di Laut China Selatan 2 Kali dalam 10 Hari Terakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com