Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Elizabeth Fry, Sang Malaikat Penjara

Kompas.com - 20/05/2019, 18:27 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KOMPAS.com - Selama masa kekuasaan era Victoria di Inggris, seorang perempuan menyerukan kondisi yang lebih baik di penjara.

Berasal dari keluarga kelas menengah, Elizabeth Fry menyoroti kondiis kumuh dan tidak sehat di penjara-penjara Inggris.

Dengan meberikan solusi praktis guna mereformasi penjara, dia mendapatkan dukungan dari Ratu Victoria dan Florence Nightingale.

Elizabeth Fry memainkan peran penting dalam terbitnya undang-undang untuk meningkatkan kondisi di penjara.

Kehidupan awal

Dia lahir dengan nama Elizabeth Gurney pada 21 Mei 1780 di Norwich, Norfolk, dari keluarga Quaker yang terkemuka.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Madame Tussaud, Pencipta Patung Lilin

Quaker merupakan kelompok Kristen Protestan yang muncul pada abad ke-17 di Inggris.

Ayahnya, John Gurney, merupakan seorang bankir dan pengusaha yang menjadi mitra Bank Gurney yang terkenal.

Sementara ibunya, Catherine, adalah anggota keluarga Barclay yang mendirikan Bank Barclays. Sang ibu menjadi figur paling berpengaruh dalam kehidupan Elizabeth.

Catherine terlibat dalam berbagai kegiatan mamal untuk membantu orang miskin di distrik termpat tinggalnya.

Elizabeth pun kerap menemani ibunya mengunjungi mereka. Namun duka menyelimuti hidup gadis cilik itu ketika sang ibu meninggal dunia.

Usia Elizabeth waktu itu 12 tahun. Sebagai salah satu gadis tertua dalam keluarganya, Elizabeth berperan aktif dalam membesarkan saudara-saudaranya.

Dia bergabung dengan gerakan tentang hak pilih universal dan berkenal dengan tokoh-tokoh liberal dan reformasi.

Ketika berusia 18 tahun, hidupnya berubah ketika bertemu dengan William Savery, seorang Quaker dari Amerika yang berbicara tentang pentingnya mengatasi kemiskinan dan ketidakadilan.

Dia mengumpulkan pakaian layak pakai untuk diberikan kepada orang miskin, mengunjungi orang sakit, dang mengadakan sekolah Minggu di rumahnya.

Pada usia 20 tahun, dia menikahi Joseph Fry, seorang bankir dan Quaker yang sukses dari Essex.

Elizabeth Fry sedang membaca untuk tahanan di penjara Newgate. (Wikipedia) Elizabeth Fry sedang membaca untuk tahanan di penjara Newgate. (Wikipedia)
Mereka pindah ke London, kemudian ke East Ham. Keduanya dikaruniai 11 anak, terdiri dari lima putra dan enam putri.

Pelayanan di penjara

Sepanjang hidupnya, Elizabeth yang juga dikenal sebagai Betsy ini pernah mendirikan sekolah untuk anak-anak perempuan dari keluarga miskin.

Dia juga mengelola dapur umum yang disediakan pada musim dingin untuk kaum papa.

Pada 1813, dia mengunjungi penjara perempuan di Penjara Newgate untuk pertama kalinya. Dia dipenuhi rasa iba atas kondisi buruk para perempuan.

Elizabeth membawa pakaian flanel untuk anak-anak mereka yang dibiarkan telanjag begitu saja.

Pada 1816, dia melanjutkan kunjungannya ke penjara untuk melihat kondisi para tahanan perempuan. Dia mendirikan sekolah pertama di dalam penjara Inggris.

Pada 1817, dia membentuk Association for the Improvement of Female Prisoners bersama dengan 12 perempuan lainnya untuk melobi otoritas termasuk Parlemen.

Pada 1820-an, dia memeriksa kondisi penjara, menyarankan sejumlah rekomendasi, dan mendirikan kelompok reformasi.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Sheila Scott, Pilot Pertama Capai Kutub Utara

Elizabeth memberikan rekomendasi untuk Penjara Newgate, termasuk pemisahan jenis kelamin, klasifikasi penjahat, pengawas perempuan untuk tahanan perempuan, dan berbagai kegiatan bermanfaat.

Melawan segala rintangan, skema itu berhasil diwujudkan sehingga tahanan mudah diatur dan suasana penjara berubah.

Pada 1823, UU reformasi penjara akhirnya diperkenalkan di Parlemen.

Terlalu berpengaruh

Karya Elizabeth di bidang kemanusiaan bukan tanpa halangan. Dia memang menjadi terkenal, namun beberapa orang mengkritiknya karena perannya yang sangat berpengaruh sebagai perempuan.

Kala itu, tidak biasa bagi seorang perempuan untuk terlibat berbagai kegiatan di luar rumah.

Dia juga dituding mengabaikan tugasnya sebagai istri dan ibu untuk melakukan pekerjaan kemanusiaan. Namun, dia mendapat banyak pujian dari para pengagumnya termasuk ra Victoria.

Elizabeth pernah menerima kunjungan dari Raja Prusia. Sekali lagi, hidupnya tak selalu diliputi kebahagiaan.

Keluarga Fry mengalami kejatuhan pada 1828 sehingga membuat mereka miskin dan dihapus dari kelompok Quaker.

Saudara Elizabeth, Joseph John Burney, mengambil alih peran dalam keuangan keluarga. Dia juga mengatur gaji untuk Elizabeth agar tetap bisa melanjutkan karyanya.

Elizabeth dan keluarganya pindah secara permanen ke rumah yang lebih kecil di Upton Lane, Essex.

Tak hanya terkenal karena kegiatan reformasi penjara, dia terlibat dalam penyelidikan dan pengusulan reformasi di rumah sakit.

Selama lebih dari 25 tahun, dia mengunjungi setiap kapal narapidana yang berangkat ke Australia dan menganjurkan reformasi sistem kapal bagi tahanan.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Susan Blow, Perintis Taman Kanak-kanak di AS

Bersama Florence Nightingale, dia meningkatkan standar keperawatan dan mendirikan sekolah perawat.

Kematian

Dia menghabiskan beberapa pekan terakhir dalam hidupnya bersama suami dan anak-anaknya.

Elizabeth Fry meninggal pada 1845 di Ramsgate. Jenazahnya dikuburkan di pemakaman di Barking. Ada lebih dari 1.000 orang yang menghadiri pemakamannya.

Wali Kota London kemudian memutuskan untuk mendirikan lembaga untuk mantan tahanan guna mengenang jasa Elizabeth.

Elizabeth Fry Refuge selanjutnya didirikan kembali pada 1925 sebagai organisai amal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com