Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Episode Terakhir Game of Thrones Bikin Netizen China Marah, Ada Apa?

Kompas.com - 20/05/2019, 16:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Episode terakhir musim kedelapan Game of Thrones akhirnya tayang dengan para fans dari seluruh dunia sangat menantikan serial itu.

Meski belum diputar, episode terakhir serial yang diproduseri oleh David Benioff serta DB Weiss itu justru memantik kekecewaan serta kemarahan dari netizen China.

Jika Anda belum menonton, artikel ini mengandung spoiler di mana netizen China menanggapi akhir dari konflik untuk bersaing menjadi pemilik Iron Throne.

Baca juga: Bintang-bintang Game of Thrones Berbagi Cerita tentang Shooting Terakhir

Di Weibo sudah beredar sebagian plot dari episode itu. Yakni kematian Daenerys Targaryen melalui tagar #DragonMotherDies# yang kemudian menjadi trending topic.

Dilansir AFP Senin (20/5/2019), tagar itu mendapat respon 230 juta kali dengan lebih dari 50.000 netizen memberikan komentar pada siang hari waktu setempat.

Rata-rata netizen itu menyayangkan kematian Dany, panggilan Daenerys, yang merupakan ibu dari tiga ekor naga dan pembebas bagi mereka yang tertindas.

"Penulis naskah yang bodoh ini seharusnya dibunuh saja dengan naga," kecam salah seorang warganet China di mana kekecewaan dilaporkan juga terasa di negara lain.

Musim delapan GoT begitu disorot karena para penggemar tidak ingin melihat Daenerys dengan cepat berubah menjadi sosok yang gila serta seorang tiran.

Seorang netizen lain menuturkan dia sudah menonton GoT sejak musim perdana. "Selama delapan tahun saya mengikuti dan #DragonMotherDies# adalah yang Anda berikan?" keluhnya.

Sejak muncul pada April 2011, serial Game of Thrones sangat populer di China dan sudah menelurkan organisasi penggemar maupun kelompok peninjau.

Meski, adegan berdarah maupun berhubungan seks di serial itu membuat otoritas setempat melakukan sensor dan memaksa para fans untuk mengunduh versi aslinya.

Seorang penggemar bernama Jia Wang mengatakan, sensor dari pemerintah lokal merupakan kebijakan terbaik karena mereka tidak mempunyai sistem rating di China.

"Adegan penuh darah dan kekerasan saya rasa tidak cocok dengan penggemar muda. Selain itu meski dihapus, tidak mengubah plot keseluruhan," tutur Jia.

Baca juga: Di Inggris, Terkena Spoiler Game of Thrones Bakal Terima Ganti Rugi Rp 1 Juta

Di tengah persiapan penggemar China untuk menonton episode terakhir itu, Tencent selaku penyiar Game of Thrones di sana mengumumkan adanya penundaan.

"Para pengguna, kami menyampaikan permohonan maaf bahwa episode 6 musim 8 belum bisa ditayangkan karena terjadi masalah pada transmisi medianya," ujar Tencent di Weibo.

Rakasa internet China tersebut menyatakan bakal segera mengumumkan jadwal tayang baru tanpa memberi kejelasan, dan membuat netizen setempat menggerutu.

Sebabnya, ada beberapa dari mereka yang sudah berencana untuk tidak masuk kerja di pagi hari demi menonton episode terakhir petualangan Jon Snow dkk.

"Bahkan versi sensornya pun ditunda. Benar-benar memaksa kami untuk mencari dan mengunduh versi bajakannya," terang salah seorang warganet di sana.

Baca juga: 500.000 Orang Teken Petisi untuk Produksi Ulang Game of Thrones

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com