TORONTO, KOMPAS.com - Chief Financial Huawei Meng Wanzhou mengeluhkan soal perlakuan yang diterimanya sebagai tahanan rumah di Vancouver, Kanada.
Petinggi Huawei itu mengklaim ruangannya sangat terbatas, bahkan ketika dalam enam bulan terakhir tinggal di rumah mewahnya.
Laporan Reuters, Senin (20/5/2019), menyebutkan rumah yang ditinggali Meng memiliki enam kamar dan bernilai jutaan dollar Kanada.
Perempuan berusia 47 tahun itu memiliki akses untuk menggunakan jasa pengacara terkemuka dan dapat bergerak relatif bebas di Vancouver meski terbatas.
Baca juga: Proses Ekstradisi Petinggi Huawei ke AS Dinilai Bermotif Politik
Komentarnya sebagai tahanan rumah tersebut kontras dengan dua warga Kanada yang ditahan di sel isolasi di China.
Meng tinggal di rumahnya yang bernilai 5,6 juta dollar Kanada atau sekitar Rp 60 miliar, setelah membayar uang jaminan sebesar 10 juta dollar Kanada atau Rp 107 miliar pada Desember 2018.
Dia memuji karyawan atas keprihatinan mereka terhadap kasusnya.
"Ada karyawan yang begadang semalaman hanya untuk mengikuti kasus saya di zona waktu yang berbeda," imbuhnya.
Awal bulan ini, seorang hakim Mahkamah Agung British Columbia mengabulkan permintaan Meng untuk pindah ke rumah yang lebih besar senilai 13,3 juta atau Rp 143 miliar.
Pengacara Meng mengatakan, rumah tersebut akan siap ditinggali pada 11 Mei 2019 setelah direnovasi. Namun, belum diketahui apakah Meng sudah pindah.
Kontras dengan Meng, pengusaha asal Kanada Michael Spavor dan mantan diplomat kanada Michael Kovrig ditangkap secara terpisah setelah penahanan Meng.
Keduanya secara resmi ditangkap pada awal bulan ini atas tuduhan pelanggaran terkait rahasia mehara.
Baca juga: Bagaimana Nasib Smartphone Huawei jika Google Tarik Lisensi Android?
Tidak jelas apakah mereka dipindahkan ke fasilitas penahanan lain dengan perawatan yang lebih baik.
Mereka tidak memiliki akses pengacara atau membayar jaminan, namun harus menjalani interogasi setiap pagi, siang, dan malam.
Keduanya ditahan dalam ruangan dengan lampu yang tidak boleh dimatikan pada malam hari. China menyatakan, hak hukum mereka dijamin sepenuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.