Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

414 Juta Sampah Plastik Ditemukan di Kepulauan Terpencil Australia

Kompas.com - 17/05/2019, 15:46 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber CNN

SYDNEY, KOMPAS.com - Hampir satu juta sepatu dan lebih dari 370.000 sikat gigi ditemukan di pulau Cocos (Keeling) yang terpencil di Samudera Hindia.

Jutaan sepatu dan sikat gigi itu ada di antara 414 juta sampah plastik yang ditemukan di pulau milik Australia tersebut.

Jumlah sampah ini dimuat dalam sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports, Kamis (16/5/2019).

Baca juga: Ada Sampah Plastik di Kedalaman 11 Km Palung Mariana

Studi ini menemukan, pulau milik Australia itu dikotori 238 ton plastik meski penduduknya hanya tercatat 500 orang saja.

Kepulauan ini terdiri atas 27 pulau kecil yang sebagian besar tak berpenghuni dan berjarak 2.750 kilometer dari Perth, Australia Barat.

"Sebagian besar sampah di pulau ini adalah barang-barang sekali pakai seperti botol, sedotan, sepatu, dan sandal," kata Jennifer Lavers, ekologis dari  Universitas Tasmania yang memimpin studi ini.

Jennifer mengatakan, sampah plastik kini bisa ditemukan di mana-mana termasuk di pulau-pulau terpencil.

Jennifer mengatakan, jumlah 414 juta sampah itu hanyalah perkiraan konservatif karena peneliti hanya menggali tanah hingga kedalaman 10 centimeter.

Selain itu, para peneliti tak bisa mengakses sejumlah pantai yang dikenal sebagai "titik panas" sampah.

Pada 2017, Jennifer juga melakukan penelitisan di Pulau Henderson yang terpencil di Pasifik Selatan. Ternyata, pulau itu memiliki jumlah sampah plastik terbanyak di dunia.

Kepadatan sampah plastik di Kepulauan Cocos memang lebih rendah dibanding Pulau Henderson.

Namun, secara total, volume sampah di Cocos jauh lebih besar ketimbang di Pulau Henderson yang memiliki 38 juta sampah yang berbobot 17 ton.

Baca juga: Beragam Contoh Sampah Plastik Tak Terurai Lebih dari Belasan Tahun..

Annett Finger dari Universitas Victoria, rekanan Jennifer dalam penelitian ini mengatakan, diperkirakan 12,7 juta ton sampah plastik memasuki lautan dunia pada 2010 saja.

"Satu-satunya solusi adalah mengurangi produksi dan konsumsi sampah sembari membenahi manajemen pengelolaan sampah untuk mencegah material ini memasuki lautan," kata Annett.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com