Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Berencana Pindahkan Korps Marinirnya dari Okinawa ke Guam Mulai 2024

Kompas.com - 17/05/2019, 14:15 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Kyodo News

GUAM, KOMPAS.com - Pemerintah AS disebut berencana untuk memindahkan personel korps marinirnya dari Okinawa, Jepang, ke wilayah Pasifik di Guam.

Rencana pemindahan itu bisa dimulai secepatnya pada awal Oktober 2024 dan akan selesai dalam 18 bulan. Demikian disampaikan juru bicara legislatif AS di Guam, Tina Rose Muna Barnes.

Menurut Barnes, yang telah mendapat pengarahan oleh perwakilan dari Korps Marinir Aktivitas Guam, rencana saat ini adalah untuk merelokasi sekitar 5.000 personel marinir AS.

Dari jumlah tersebut, sekitar 1.700 personel akan ditempatkan secara permanen di Guam dan sisanya akan diputar setiap setengah tahun.

Rencana relokasi pasukan marinir tersebut didasarkan pada kesepakatan pada 2006, tentang penyelarasan kembali pasukan AS di Jepang.

Baca juga: Helikopter Marinir AS Terbakar di Okinawa

Sementara pangkalan marinir baru AS yang sedang dibangun di dekat Pangkalan Udara Andersen di Guam Utara direncanakan selesai pada 2026.

Pangkalan itu akan dinamakan dengan Pangkalan Camp Blaz, yang diambil dari nama Brigade Marinir AS Jenderal Vicente Blaz, penduduk asli Guam yang menjadi wakil Guam di dewan perwakilan AS, yang meninggal pada 2014 silam.

Disampaikan Letnan Satu Brett Lazaroff, perwira komunikasi di Korps Marinir Aktivitas Guam, pemindahan Pasukan Ekspedisi Marinir III diharapkan dapat dimulai pada paruh pertama tahun fiskal 2024 yang dimulai pada bulan Oktober.

Sekitar 2.400 orang di luar personel akan menemani 5.000 marinir AS di Guam, yang saat ini telah menjadi rumah bagi sekitar 7.800 anggota.

Sejumlah proyek infrastruktur, termasuk pembangunan jalan dan fasilitas medis, sedang dilakukan untuk mengatasi lonjakan populasi di pulau tersebut.

Akan tetapi kendala datang karena kurangnya tenaga kerja terampil yang dikhawatirkan bakal menyebabkan penundaan proyek.

Selain itu, penduduk setempat turut mengkhawatirkan dampak lingkungan dari konstruksi terhadap peninggalan kebudayaan di pulau itu, termasuk situs prasejarah.

The Spirit of the People of Guam, sebuah kelompok nirlaba lokal, mengatakan, relokasi marinir turut menimbulkan kekhawatiran tentang dampak keselamatan publik, layanan sosial, dan utilitas publik pulau itu.

"Seperti halnya proyek konstruksi di Guam, selalu ada tantangan untuk diatasi dan kekhawatiran yang perlu ditangani. Beberapa di antaranya adalah kekurangan tenaga kerja terampil di Guam, dan masalah lingkungan dan budaya," kata Lazaroff, dikutip Kyodo News.

Baca juga: Jendela Helikopter Marinir AS Jatuh di Area Sebuah Sekolah di Okinawa

Selain relokasi personel marinir AS ke Guam, rencana penyelarasan kembali pasukan yang telah direvisi Jepang dan AS pada 2012 juga menetapkan sekitar 9.000 dari total 19.000 marinir AS di Okinawa akan dipindahkan ke luar Jepang, seperti Guam dan Hawaii.

Rencana tersebut juga mencakup relokasi pangkalan udara marinir AS ke lokasi baru di Okinawa, yang direncanakan akan ditempatkan di kawasan pantai Henoko di Nago.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kyodo News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com