Pihak berwenang AS telah menyimpulkan tanggung jawab atas kematian Khashoggi berada ke tingkat tertinggi pemerintah Saudi. Namun, Saudi membantah putra mahkota terlibat.
Cengiz mengatakan dia datang ke Washington dengan harapan dapat membantu reaksi yang lebih kuat terhadap kematian tunangannya.
Dia menuturkan, Presiden AS Donald Trump mengundangnya ke Gedung Putih beberapa bulan sebelumnya, tetapi belum memenuhinya karena dia tidak yakin dengan respons sang presiden.
"Saya pikir kita memilih antara dua hal," kata Cengiz.
"Kita dapat terus berjalan seolah-olah tidak ada yang terjadi atau kita dapat bertindak," ucapnya.
"Kita dapat mengesampingkan semua kepentingan, kepentingan internasional dan politik, serta fokus pada nilai-nilai untuk kehidupan yang lebih baik," imbuhnya.
Baca juga: Rumah Mewah dan Uang Bulanan, Kompensasi untuk Anak-anak Khashoggi
Gedung Putih tidak segera menanggapi pernyataan Chengiz. Namun sebelumnya, Trump telah menolak memaksakan konsekuensi seperti sanksi yang kuat.
Arab Saudi dianggap sebagai mitra penting AS di Timur Tengah dan penyeimbang terhadap Iran.
"Saya pikir ini adalah ujian bagi AS dan saya percaya ini adalah ujian yang bisa dan harus dilewati," katanya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan