Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Tanker dan Pipa Minyaknya Diserang, Arab Saudi Kirim Pesawat Pembom ke Yaman

Kompas.com - 16/05/2019, 19:50 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Koalisi pimpinan Arab Saudi mengirim pesawat pembom dan menargetkan kelompok pemberontak di Yaman, pascaserangan terhadap kapal tanker dan pipa minyak utamanya.

Saudi menuding sabotase terhadap dua kapal tanker miliknya di perairan Uni Emirat Arab dan serangan drone ke stasiun pompa minyaknya pada Selasa (14/5/2019) pagi dilancarkan oleh kelompok Houthi.

Sebagai tindakan balasan, koalisi pimpinan Saudi mengkonfirmasi bahwa pesawat tempurnya telah melancarkan serangan ke wilayah di Yaman yang dikuasai pemberontak, pada Kamis (16/5/2019).

"Kami mulai melancarkan serangan udara yang menargetkan situs-situs yang dioperasikan oleh milisi Houthi, termasuk yang berlokasi di Sanaa," kata seorang pejabat koalisi, kepada AFP, dengan syarat anonimitas.

Koalisi mengatakan, serangan telah mencapai sejumlah target militer yang sah, yang digunakan pemberontak untuk menyimpan amunisi.

Baca juga: Saudi: Serangan Drone dan Kapal Ingin Ganggu Pasokan Minyak Dunia

Televisi pemberontak, Al-Masirahn melaporkan, koalisi telah melancarkan setidaknya 19 kali serangan, dengan 11 di antaranya menargetkan wilayah di ibu kota.

Salah satu serangan ke wilayah Sanaa dilaporkan telah menewaskan setidaknya enam orang dan melukai sekitar 10 orang. Demikian disampaikan dr Mokhtar Mohammed dari rumah sakit ibu kota.

Salah seorang koresponden AFP melihat setidaknya satu bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan. Dilansir AFP, serangan koalisi terjadi sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat.

Sementara kelompok Houthi mengatakan serangan terhadap pipa minyak milik Saudi dilakukan sebagai tanggapan atas kejahatan yang dilancarkan Riyadh selama perang udara berdarah di Yaman.

Serangan pesawat tak berawak itu semakin meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, setelah sabotase terhadap kapal tanker minyak milik Saudi di perairan UEA.

Wakil menteri pertahanan Arab Saudi, Khalid bin Salman menuduh serangan terhadap pipa minyaknya dilakukan atas perintah dari Iran.

"Serangan oleh milisi Houthi yang didukung Iran terhadap dua stasiun pompa milik Aramco membuktikan bahwa kelompok milisi itu telah dimanfaatkan Iran untuk mengimplementasikan agenda ekspansionisnya di kawasan itu," kata Khalid bin Salman.

"Aksi-aksi teroris yang diperintahkan oleh rezim di Teheran dan dilancarkan Houthi telah semakin menambah ketegangan seputar upaya politik yang sedang berlangsung," tambahnya.

Baca juga: Diserang Drone Bersenjata Houthi, Saudi Tutup Jaringan Pipa Minyak

Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir menuduh Houthi telah mengorbankan kebutuhan rakyat Yaman demi kepentingan Iran.

Sementara sekutunya, Uni Emirat Arab, memperingatkan akan adanya serangan balasan.

"Kami akan membalas dan kami akan membalas dengan keras, saat kami melihat Houthi menargetkan sasaran sipil seperti yang terjadi di Arab Saudi," kata Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com