MANILA, KOMPAS.com - Kanada gagal menarik kembali seluruh sampah yang diekspor ke Filipina sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro L Locsin Jr menarik semua duta besar dan konsulnya dari Kanada.
"Pada tengah malam tadi, surat-surat menarik kembali duta besar dan konsul kami untuk keluar dari Kanada," katanya, Kamis (16/5/2018), seperti dikutip dari Channel News Asia.
Baca juga: Duterte: Kanada, Ambil Sampahmu atau Saya Buang di Pantai Indahmu
"Surat-surat itu diharapkan tiba dalam satu hari atau lebih," kicaunya di Twitter.
Menurut Locsin, Kanada telah gagal memenuhi tenggat waktu yang diberikan Filipina yaitu pada 15 Mei 2019.
"Kami akan mempertahankan ketidakkehadiran diplomatik di Kanada sampai sampahnya dibawa kembali ke sana," ujarnya.
Pada pekan lalu, Filipina menyatakan Kanada bersedia mengambil kembali 69 kontainer sampah yang keliru dikirim ke Filipina.
At midnight last night, letters for the recall of our ambassador and consuls to Canada went out. They are expected here in a day or so. Canada missed the May 15 deadline. And we shall maintain a diminished diplomatic presence in Canada until its garbage is ship bound there.
— Teddy Locsin Jr. (@teddyboylocsin) 15 Mei 2019
Kontainer dengan label plastik untuk di daur ulang yang sampai di Manila itu ternyata berisi popok, koran, dan botol air bekas.
Pengadilan Filipina memutuskan pada 2016, sampah tersebut harus dikembalikan ke Kanada.
Namun, masalah diplomatik antara Filipina dan Kanada bukan saja soal sampah.
Pada tahun lalu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan militer untuk membatalkan kesepakatan senilai 233 juta dollar A untuk membeli 16 helikopter dari Kanada.
Baca juga: Kabar Buruk, Sampah Plastik Cemari Dasar Lautan Terdalam di Dunia
Pembatalan dilakukan setelah Ottawa menyatakan kekhawatiran tentang helikopter yang mungkin digunakan untuk memerangi para pemberontak.
Pada November 2017, Duterte mengkritik Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada akhir pertemuan puncak negara Asia dan Barat karena mengajukan pertanyaan tentang mengenai perang melawan narkoba di Filipina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.