Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darurat IT, Trump Larang Perusahaan AS Pakai Telekomunikasi Asing

Kompas.com - 16/05/2019, 09:00 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menyatakan darurat nasional untuk melindungi jaringan komputer di negaranya dari serangan musuh asing.

Melansir BBC, Rabu (15/5/2019), Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang perusahaan AS memakai telekomunikasi asing yang diyakini menimbulkan risiko keamanan bagi negara.

Pria berusia 72 tahun itu tidak menyebutkan nama perusahaan apa pun secara khusus dalam perintah tersebut.

Baca juga: Menurut Trump, AS Bisa Menang Perang Dagang dengan China jika....

Namun, para analis menduga perintah eksekutif Trump merujuk pada perusahaan telekomunikasi raksasa China, Huawei.

"Pemerintah akan melakukan apa yang diperlukan untuk menjaga AS tetap aman dan sejahtera, serta melindungi negara dari musuh-musuh asing," ujar juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders, seperti dikutip dari AFP.

Keputusan itu diumumkan setelah perang perdagangan AS dan China semakin dalam, yang secara luas didorong oleh kekhawatiran terhadap dugaan ancaman mata-mata dari Huawei.

AS berupaya membujuk sekutunya untuk tidak mengizinkan China berperan dalam membangun jaringan seluler 5G.

Sementara instansi pemerintah AS telah dilarah membeli peralatan dari Huawei, yang merupakan pemimpin dalam pesatnya perkembangan teknologi 5G.

"AS telah menyalahgunakan kekuatan nasionalnya untuk secara sengaja mendiskreditkan dan menekan perusahaan China tertentu," ucap kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang.

"Kami mendesak pihak AS untuk menghentikan penindasan yang tidak masuk akal terhadap perusahaan-perusahaan China dengan dalih keamanan nasional," imbuhnya.

Baca juga: Buka Puasa Bersama di Gedung Putih, Trump Tak Undang Komunitas Muslim

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Huawei David Wang mengabaikan berita tentang keadaan darurat yang akan diterbitkan itu.

"Bisnis kami di AS tidak terlalu besar. Kami adalah perusahaan dengan operasi global, jadi jika ada perubahan di negara mana pun, dampaknya pada bisnis global kami sangat kecil," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com