Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Malaysia Bunuh Diri karena Poling di IG, Pemberi Suara Bisa Dijerat Hukum?

Kompas.com - 15/05/2019, 19:36 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seorang gadis remaja asal Sarawak, Malaysia, melakukan aksi bunuh diri setelah membuat jajak pendapat di Instagram, apakah dia harus bunuh diri atau tidak. Hasilnya, 69 persen akun yang memberikan suara, memilih opsi  bunuh diri.

"Sangat penting, bantu saya memilih D/L (mati/hidup)," tulis gadis ini dalam unggahan Instagram Story-nya.

Nahas, sebagian besar akun yang memberikan suara dalam jajak pendapat tersebut memilih si gadis untuk mengakhiri hidupnya.

Karena hasil jajak pendapat tersebut, gadis ini pun memutuskan bunuh diri pada Senin (13/5/2019) kemarin, dengan cara melompat dari atap gedung.

Baca juga: Remaja di Malaysia Bunuh Diri Usai Gelar Polling di Instagram

Dilansir dari The Guardian, hingga saat ini kepolisian setempat tidak menyebutkan siapa nama gadis tersebut.

Merespons hal ini, seorang pengacara sekaligus anggota parlemen di negara bagian Penang Ramkarpal Singh menyarankan untuk memperkarakan para peserta poling. 

Menurut dia, mereka yang ikut memberikan suara agar gadis itu bunuh diri layak disalahkan. Sebab, jika pendapat itu tidak diberikan, mungkin saja remaja ini masih hidup dan kehidupannya menjadi lebih baik.

Meskipun tidak menutup kemungkinan gadis ini telah bulat ingin menyudahi hidup, terlepas dari pendapat netizen di sosial medianya.

Bagaimanapun, menurut Singh, penyelidikan lebih lanjut sangat perlu dilakukan terhadap mereka yang terlibat dalam jajak pendapat ini. Mereka bisa juga dinyatakan bersalah atas suara yang disampaikannya.

Berdasarkan hukum yang berlaku di Malaysia, orang yang terlibat pada kasus bunuh diri anak di bawah umur dapat terancam penjara 20 tahun atau hukuman mati.

Kesehatan mental

Sementara, Menteri Pemuda dan olahraga Malaysia Syed Saddiq Abdul Rahman menyebut bahwa kejadian ini sebagai sebuah pengingat perlunya dilakukan diskusi tingkat nasional khusus membahas kesehatan mental.

"Saya benar-benar khawatir tentang keadaan kesehatan mental pemuda kita. Ini masalah nasional yang harus ditanggapi dengan serius," kata Syed Syaddiq.

"Apakah jika disarankan netizen untuk mencari bantuan ahli profesional, dia akan mendengarkannya?" tuturnya.

Saat dihubungi,  Instagram menyebut pihaknya telah mengumumkan akan menggunakan "layar sensitif" untuk menutup gambar-gambar pelaku yang menyakiti diri sendiri.

Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut kematian seorang remaja Inggris bernama Molly Russell (14) yang diyakini orangtuanya baru saja melihat konten bunuh diri dan tindakan menyakiti diri di Instagram, sebelum akhirnya ia bunuh diri pada 2017.

Cari bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:

Gerakan "Into The Light":
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com

Save yourself
Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id
Line: @vol7047h
Web: saveyourselves.org

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com