Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Penembakan Masjid di Christchurch Bakal Diangkat Menjadi Film

Kompas.com - 15/05/2019, 19:29 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

CANNES, KOMPAS.com - Tragedi penembakan dua masjid di Christchurch, Selandia Baru yang menewaskan hingga 51 orang, dikabarkan akan diangkat menjadi film.

Kabar tentang rencana pembuatan film yang berdasarkan pada kisah nyata itu diumumkan kepada media oleh sang produser di Cannes, Perancis, pada Rabu (15/5/2019).

Film yang akan mengambil judul "Hello Brother" dan diproduseri oleh produser Mesir, Moez Masoud, itu akan mengisahkan kehidupan satu keluarga pengungsi Afghanistan yang pindah ke Christchurch, Selandia Baru untuk mencari keselamatan, namun justru terjebak dalam aksi pembantaian.

"Tanggal 15 Maret di Christchurch, dunia menyaksikan kejahatan terhadap kemanusiaan yang tidak terucap dengan kata-kata," ujar Masoud pada majalah Variety.

Baca juga: Video Penembakan Masjid di Christchurch Masih Beredar di Facebook

Masoud mengatakan, anggota timnya telah berada di Selandia Baru untuk bertemu dengan para penyintas dan juga keluarga para korban.

"Cerita yang dibawa 'Hello Brother' kepada para penonton hanyalah satu langkah dalam proses pemulihan sehingga kita sebuah bisa lebih memahami satu sama lain, serta mengerti akar yang menyebabkan kebencian, rasisme, supremasi, dan terorisme," tambahnya.

Terkait judul film, diambil dari kata-kata seorang jemaah kepada pelaku penembakan ketika memasuki pintu masjid Al Noor. Pria itu tewas tertembak, namun kata-katanya telah dianggap di seluruh dunia sebagai seruan untuk menentang kebencian.

Kabar tentang rencana pembuatan film itu diumumkan pada hari kedua festival film Cannes, dan hanya berselang dua bulan setelah tragedi penembakan massal itu.

Asosiasi Muslim Canterbury, yang berbasis di Christchurch dan mewakili organisasi Islam di wilayah itu, mengaku belum mengetahui tentang rencana pembuatan film tersebut.

"Kami belum mendapat proposal seperti yang disampaikan kepada kami dan kami tidak menyetujuinya," tulis organisasi itu dalam laman Facebook.

Namun diakuinya bahwa telah ada seseorang yang mengunjungi masjid pada Selasa (14/5/2019) dengan sejumlah ide samar tentang pembuatan sebuah film.

"Kami tidak dapat menghentikan proyek-proyek seperti itu jika pembuat film memilih untuk mengawalinya, tetapi Asosiasi Muslim Canterburry menghargai martabat dan privasi komunitas kami, serta mereka yang kehidupannya terenggut sebagai hal yang paling penting," tulis pernyataan Asosiasi.

Baca juga: Berada di Masjid, Pangeran Berkumpul dengan Penyintas Teror Christchurch

Mengangkat tragedi serangan teroris ke dalam film telah menjadi hal yang biasa.

Tahun lalu, sebuah film berjudul "Hotel Mumbai" yang mengangkat aksi penyerangan dan pengepungan hotel Taj Mahal Palace yang menewaskan 160 orang pada 2008 telah dirilis.

Sebuah film bertajuk "U-22 July" juga mengambil tema tragedi terorisme, mengangkat kisah penggerebekan oleh ekstremis sayap kanan yang menewaskan 77 orang di Norwegia, pada 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com