Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pramugari Pertama di Dunia yang Layani Penerbangan Komersial

Kompas.com - 15/05/2019, 17:11 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Sumber Time

KOMPAS.com - Pramugari merupakan salah satu profesi yang banyak dicita-citakan orang, terutama saat kecil. Seorang pramugari dituntut memiliki wajah menarik, mengerti aneka bahasa, serta kemampuan komunikasi yang baik.

Sosok pramugari mempunyai peran penting dalam memandu penumpang di pesawat saat terdapat kendala. Mereka juga siap siaga sebelum penerbangan dilakukan.

Dalam dunia penerbangan, pramugari (perempuan) pertama yang melayani penumpang terjadi pada 15 Mei 1930. Ketika itu pramugari itu melayani penerbangan pesawat United Airlines asal Amerika Serikat.

Dilansir dari Time, pramugari tersebut bernama Ellen Church. Dia melayani penerbangan United Airlines dari Oakland menuju Chicago. Penerbangan selama 20 jam tersebut membawa sekitar 14 penumpang dan 13 pemberhentian.

Setelah penerbangan pramugari pertama di dunia itu, pelayanan dalam dunia aviasi berkembang. Banyak perempuan di belahan dunia yang mulai tertarik dengan profesi ini.

Hingga akhirnya, perusahaan membuat seleksi khusus untuk menyaring perempuan yang ingin menjadi pramugari. Ellen Church juga tercatat sebagai perempuan yang merekomendasikan profesi pramugari ke berbagai tempat.

Baca juga: 9 Pramugari yang Punya Peran Penting dalam Sejarah Penerbangan Dunia

Awalnya ingin jadi pilot

Ellen Church dan Virginia Schroeder pada 14 Mei 1940Time Ellen Church dan Virginia Schroeder pada 14 Mei 1940

Ellen Church lahir di Cresco, Iowa, Amerika Serikat. Saat kecil, dia begitu terpesona dengan pesawat. Tak heran jika dia menginginkan menjadi seorang pilot ketika dewasa nanti.

Setelah ia lulus Sekolah Menengah Atas, dia melanjutkan sekolah keperawatan di Universitas Minnesota dan mendapat gelar bidang keperawatan. Church akhirnya menjadi perawat di Rumah Sakit San Francisco.

Saat menjadi perawat, dia juga mengambil pelajaran penerbangan demi mendapatkan lisensi pilot. Pada 1930, ia bertekad untuk mendaftar menjadi seorang pilot di Boeing Air Transport (BAT). Church bertemu dengan manager dan berdiskusi masalah penerbangan ini.

Namun, perusahaan tersebut menolaknya dengan banyak pertimbangan. Selain pilot didominasi lelaki, BAT juga mempertimbagkan keamanan setelah kejadian kecelakaan yang menimpa pilot wanita Amelia Earhart melakukan misinya.

Selain itu, pilot penerbangan komersial juga harus terbang dengan ketinggian yang berbeda daripada pesawat biasa. Karena itu, pilot untuk maskapai ini harus memiliki standarisasi berbeda.

Church memberikan argumentasinya kepada pihak maskapai bahwa perempuan bisa menangani kerja bagasi dan bahkan membagikan makan siang dan membantu penumpang.

Berkat argumentasi itu, dia bisa bekerja di pesawat dan membantu untuk melayani para penumpang yang melakukan penerbangan.

Gagasan ini terbukti berhasil dengan sangat baik. Tak lama kemudian, maskapai mulai berencana mempekerjakan perempuan untuk bekerja sebagai pramugari.

Selain itu, bersama dengan dengan manager membuka pendaftaran pramugari pesawat dan sekitar delapan pramugari siap untuk melayani penerbangan BAT (kini United Airlines)

Setelah uji coba terbang bersama pramugari, United Airlines meningkatkan pelayanannya. Berkat inisiatif dari maskapai ini, banyak maskapai dunia yang mulai merekrut pramugarinya.

Bagi calon pramugari harus lajang, memiliki tubuh yang ideal. Pernikahan, kehamilan, atau pertambahan berat badan berarti pemutusan hubungan kerja instan. Sebagian besar pramugari terpaksa keluar dari profesi pada usia 32 karena usia tua.

Namun, karier Ellen Church sebagai pramugari harus berakhir setelah cedera akibat kecelakaan mobil. Dia hanya melayani penerbangan selama 18 bulan saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Time
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com