Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2019, 07:35 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Reuters

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemimpin Agung Iran Ayatollar Ali Khamenei menyatakan, Iran tidak berupaya untuk perang melawan Amerika Serikat, meski ada ketegangan yang meningkat di antara kedua negara.

Pernyataannya itu disiarkan oleh televisi pemerintah pada Selasa (14/5/2019), seperti dikutip dari Reuters.

Walau tak ingin berperang dengan AS, Khamenei menegaskan Iran tidak akan bernegosiasi dalam perjanjian nuklir.

Baca juga: Trump Bantah AS Bakal Kirim 120.000 Tentara untuk Perang Lawan Iran

"Tidak akan ada perang. Bangsa iran telah memilih jalur perlawanan," katanya.

"Kami tidak mencari perang, dan mereka juga tidak. Mereka tahu itu bukan kepentingan mereka," imbuhnya.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump menarik AS dari perjanjian nuklir antara Iran dan negara kekuatan global.

Dalam perjanjian itu, Iran bersedia membatasi kapasitas pengayaan uranium yang merupakan jalur potensial menuju bom nuklir. Sebagai imbalannya, sanksi terhadap negara itu dikendurkan.

Sejak menarik AS dari kesepakatan tersebut pada tahun lalu, Trump meningkatkan sanksi terhadap Iran.

Dia berupaya mengurangi ekspor minyak Iran menjadi nol dan mendorong negara itu ke dalam negosiasi baru dengan kesepakatan kontrol senjata lebih luas, termasuk sebagian program rudal balistik.

"Negosiasi semacam itu adalah racun," kata Khamenei.

Sementara Uni Emirat Arab melaporkan, ada empat kapal komersial termasuk dua kapal tanker minyak Saudi telah disabotase di emirat Fujairah, di luar Selat Hormuz.

Baca juga: Rouhani: Iran Terlalu Besar untuk Diintimidasi Siapa Pun

Badan keamanan AS meyakini Iran berada di balik serangan tersebut. Iran membantah keras tudingan itu.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, oknum ekstremis di pemerintah AS yang justru mengejar kebijakan berbahaya sehingga memicu perang kata-kata soal sanksi.

Trump menyatakan, Iran akan sangat menderita jika menargetkan kepentingan AS.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com