Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Tertancap Panah di Jerman Diduga Bunuh Diri

Kompas.com - 14/05/2019, 22:15 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WITTINGEN, KOMPAS.com - Kepolisian Jerman tengah dibingungkan dengan kasus temuan lima jenazah misterius, dengan tiga di antaranya tertancap anak panah.

Diduga kasus kematian tersebut merupakan pembunuhan dan bunuh diri yang berkaitan dengan kisah dan persenjataan abad pertengahan.

Dugaan bunuh diri muncul setelah polisi yang menyelidiki tiga mayat pertama menemukan surat wasiat dari dua korban di kamar hotel, serta tidak adanya tanda-tanda pergumulan maupun keterlibatan orang lain.

Tiga jenazah pertama ditemukan pada Sabtu (11/5/2019) di sebuah kamar di hotel kota Bavaria Passau. Sementara dua temuan jenazah wanita pada Senin (13/5/2019) di kota Wittingen.

Sebuah harian lokal, Bild, melaporkan para korban memiliki kesamaan dalam ketertarikan terhadap segala hal yang berkaitan dengan Abad Pertengahan, termasuk ksatria, senjata, dan alkimia.

Baca juga: Jerman Digegerkan Kasus Temuan Tiga Mayat Tertancap Panah

Dua korban di hotel Passau, yakni seorang pria, Torsten W (53) dan seorang wanita, Kerstin E (33), yang ditemukan terbaringi tempat tidur dengan bergandengan tangan.

Laporan hasil pemeriksaan pascakematian mengungkapkan, keduanya tewas karena luka yang disebabkan anak panah yang menembus kepala dan jantung mereka.

Sebuah surat wasiat dari pasangan asal Rhineland-Palatinate itu juga ditemukan di dalam ruangan tersebut.

Sementara seorang korban wanita lainnya, Farina C (30), ditemukan terbaring di lantai dengan sebuah anak panah tertancap di lehernya.

Kantor kejaksaan setempat mengatakan kasus ini sebagai "permintaan pembunuhan dan bunuh diri", dengan dugaan korban wanita Farina C pertama menembak pasangan sebelum kemudian menembak dirinya sendiri.

Hasil pemeriksaan terhadap latar belakang para korban juga menunjukkan adanya kesamaan pada ketiganya sebagai penggemar hal-hal Abad Pertengahan.

Harian Bild mengatakan, korban Torsten W selama lima bulan terakhir menjalankan sebuah toko bernama "Milites Conductius" yang menjual aneka senjata abad pertengahan, hingga perlengkapan lainnya.

Sementara Farina C, diketahui sebagai seorang manajer penjualan roti, yang juga memiliki ketertarikan terhadap komunitas Abad Pertengahan.

Pada Senin (13/5/2019), polisi yang memeriksa apartemen kediaman Farina di Wittingen, menemukan jenazah dua wanita lain.

Baca juga: Ponsel Ini Selamatkan Nyawa Pria di Australia dari Serangan Panah

"Salah satu wanita adalah guru sekolah dasar berusia 35 tahun dan merupakan mitra Farina. Sedangkan seorang lainnya adalah karyawan toko yang masih berusia 19 tahun," kata polisi, Selasa (14/5/2019).

Menurut polisi, tidak ditemukan senapan panah atau anak panah di lokasi kejadian di Wittingen. Juga tidak ada tanda-tanda kekerasan maupun perlawanan.

Undang-undang di Jerman mengatur dengan ketat persebaran senjata api, namun senjata seperti senapan panah tersedia secara bebas untuk olahraga dan warga berusia 18 tahun bisa membeli senapan panah berkekuatan tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com