Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Punya Email sejak 1987, Perdana Menteri India Jadi Olok-olok Netizen

Kompas.com - 14/05/2019, 14:46 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

DELHI, KOMPAS.com — Perdana Menteri India Narendra Modi menyebut bahwa dirinya telah memiliki dan menggunakan email sejak sekitar 1987.

PM Modi bahkan mengaku telah menggunakan kamera digital untuk mengambil foto berwarna dari LK Advani, politisi senior dari Partai Bharatiya Janata (BJP), dan mengirimkannya lewat email langsung ke ibu kota.

"Pertama kali saya menggunakan kamera digital pada 1987 atau 1988, lalu hanya ada beberapa orang yang memiliki email.

"Dalam sebuah pertemuan publik dengan LK Advani di Viramgam, Gujarat, saya membawa kamera digital. Saat itu ukuran kamera digital masih cukup besar."

"Saya mengambil foto Advani dan mengirimkannya ke Delhi dan mencetaknya. Dia terkejut dan bertanya bagaimana foto berwarnanya bisa muncul di hari yang sama," kata PM Modi dalam wawancara dengan News Nation.

Baca juga: Kisah PM India Tinggal 5 Hari Sendirian di Hutan Setiap Diwali

Pernyataan Modi itu ternyata mengundang olok-olok dari para pengguna internet karena menilai perdana menteri telah menyampaikan kebohongan.

Meski kamera digital pertama telah dijual pada 1987, fasilitas email yang bisa mengirim foto belum tersedia hingga 1992, dan pertama diperkenalkan oleh peneliti Nathaniel Borenstein.

Olok-olokan salah satunya datang dari seorang pemimpin Kongres, Divya Spandana, melalui akun Twitter-nya.

"Pertanyaannya adalah jika dia memiliki akun email pada 1988, sementara seluruh dunia belum, lantas kepada siapa dia mengirimkan email? ET?" tulis Divya.

Namun, tidak semua mencela Modi. Akademisi dan kolumnis Nissim Mannathukkaren justru membela sang perdana menteri.

"Lelucon sebenarnya bukan pada Modi. Lelucon itu ada pada para elite pendukung atau kelas menengah yang berpendidikan dari Modi yang telah menjadikan kebodohan dan ketidaktahuan sebagai hal yang trendi," tulisnya di Twitter.

Sebelumnya, Modi juga menarik perhatian setelah komentarnya tentang teknologi radar yang menurutnya akan mengalami gangguan saat banyak awan dan hujan di langit.

Saat wawancara televisi pada akhir pekan, Modi mengklaim dia memerintahkan serangan udara ke Pakistan pada Februari setelah melihat awan tebal yang menurutnya bakal membantu jet tempur India menghindari deteksi radar.

Baca juga: PM India Langgar Protokol saat Sambut Kedatangan Putra Mahkota Saudi

Komentar itu sempat dikutip oleh partainya dan diunggah ke Twitter, tetapi segera dihapus setelah mendapat balasan olok-olok dari pengguna media sosial lainnya dan para ahli.

"Tampaknya tidak ada yang menjelaskan kepada PM bagaimana radar bekerja. Jika itu masalahnya, ini adalah masalah keamanan nasional yang sangat serius. Bukan lagi lelucon," kata Salman Soz, anggota senior partai oposisi Kongres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com