RIYADH, KOMPAS.com - Dua kapal tanker minyak Arab Saudi diklaim mengalami kerusakan signifikan dalam insiden sabotase di lepas pantai Uni Emirat Arab.
Meski demikian, pihak berwenang belum mengatakan siapa dalang yang berada di balik sabotase tersebut.
Peryataan tersebut keluar di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan antara Amerika Serikat dan Iran.
Baca juga: Saudi Mulai Terapkan UU Anti-Pelecehan Seksual, Bagaimana Hasilnya?
Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan dua dari kapal tanker minyaknya menjadi target serangan sabotase di lepas pantai Fujairah.
Dia mengatakan satu kapal tanker sedang dalam perjalanan ke kerajaan itu untuk memuat minyak mentah yang akan dikirim ke AS.
Tidak ada korban jiwa dan tidak ada minyak yang tumpah, tetapi insiden itu menyebabkan kerusakan signifikan pada kedua kapal.
Pejabat UEA sebelumnya mengatakan serangan yang diduga adalah aksi sabotase menargetkan empat kapal.
Kementerian Luar Negeri Iran menyuarakan keprihatinan atas dugaan serangan terhadap kapal. Iran menuntut lebih banyak informasi yang harus tersedia tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Juru bicara Kemenlu Iran, Abbas Mousavi juga memperingatkan konspirasi yang didalangi oleh para simpatisan atau segala upaya untuk merusak keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.
Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk Abdullatif bin Rashid al-Zayani menyebut insiden itu sebagai "eskalasi serius".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.