Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kerusuhan Anti-Muslim, Sri Lanka Blokir Facebook dan WhatsApp

Kompas.com - 13/05/2019, 13:43 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Otoritas Sri Lanka kembali memblokir akses Facebook dan juga WhatsApp, Senin (13/5/2019), setelah beredarnya unggahan yang dikhawatirkan memicu kerusuhan anti-Muslim.

Sejumlah kelompok warga dilaporkan menyerang toko-toko milik warga Muslim di beberapa kota di Sri Lanka, pada Minggu (12/5/2019), menjadi isu terkini terkait sentimen agama setelah serangan bom pada Minggu Paskah bulan lalu.

Aksi penyerangan tersebut salah satunya terjadi di kota Chilaw, yang kemudian diunggah oleh seorang penjaga toko ke Facebook dan dikhawatirkan dapat memicu meluasnya aksi serupa.

Pasukan keamanan melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan massa, namun aksi kekerasan telah menyebar ke kota-kota terdekat, di mana massa menyerang bisnis milik warga Muslim.

Baca juga: Pasca-teror Bom, Sri Lanka Blokir Facebook, WhatsApp, dan Instagram

Situasi di Sri Lanka belum pulih setelah serangkaian ledakan bom bunuh diri yang terjadi di tiga gereja dan tiga hotel pada 21 April lalu, menewaskan hingga 258 orang dan melukai ratusan lainnya.

Polisi mengatakan, pemberlakuan jam malam di kota Chilaw dan daerah di sekitarnya telah dilonggarkan pada Senin pagi, namun akses  ke media sosial seperti Facebook tetap diblokir untuk mencegah persebaran hasutan kekerasan di tengah masyarakat.

"Jangan tertawa lagi, suatu hari kami akan menangis," kata penjaga toko Muslim yang diunggap ke Facebook, yang dikhawatirkan bakal dianggap sebagai ancaman untuk serangan yang akan datang.

Massa telah menghancurkan sebuah toko dan merusak sebuah masjid di dekatnya, yang mendorong pasukan keamanan mengambil langkah melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan masa dalam aksi kekerasan, pada Minggu malam, yang dilanjutkan dengan pemberlakuan jam malam hingga Senin dini hari.

Badan pusat ulama Islam Sri Lanka, All Ceylon Jamiyyathul Ulama (ACJU), mengatakan, telah terjadi peningkatan kecuriagaan terhadap umat Muslim di Sri Lanka pascaserangan pada Minggu Paskah.

Baca juga: Pemerintah Sri Lanka Wajibkan Masjid Serahkan Salinan Materi Khotbah

"Kami menyerukan kepada seluruh komunitas Muslim untuk lebih sabar dan menjaga tindakan Anda, serta menghindari pengunggah atau menyiarkan hal yang tidak perlu di media sosial," kata ACJU dalam pernyataannya, dikutip AFP.

Regulator telekomunikasi pemerintah telah menginstruksikan kepada penyedia layanan internet untuk menutup akses ke sejumlah media sosial seperti Facebook dan Instagram, serta aplikasi berbagi pesan WhatsApp.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com