CARACAS, KOMPAS.com - Seorang jendera Venezuela menyerukan angkatan bersenjata untuk bangkit melawan Presiden Nicolas Maduro pada Minggu (12/5/2019).
Diwartakan Reuters, Ramon Rangel yang menyebut dirinya sebagai Jenderal Angkatan Udara, mengatakan pemerintah Venezuela dikendalikan oleh kediktatoran komunis di Kuba.
"Kita harus menemukan cara untuk menghilangkan rasa takut, pergi ke jalan untuk memprotes, dan mencari serikat militer guna mengubah sistem politik ini," ucapnya.
Baca juga: Wakil Pemimpin Oposisi Venezuela Diseret ke Penjara Politik Helicoide
Pernyataan Rangel diunggah dalam video di YouTube, dan dia nampak mengenakan jas.
"Sudah waktunya untuk bangkit," ujarnya.
Pernyataan Rangel menandai pukulan lain bagi Maduro setelah beberapa perwira senior melakukan pengkhianatan serupa pada tahun ini.
Para perwira yang melawan Maduro telah melarikan diri dari Venezulea. Sementara, sejumlah petinggi militer masih setia kepada Maduro.
Kementerian Informasi Venezeula tidak segera menanggapi beredarnya video tersebut.
Komandan Angkatan Udara Pedro Juliac mengunggah gambar Rangel di Twitter.
"Pengkhianat terhadap rakyat Venezuela dan revolusi," demikian tulisan pada gambar yang diunggahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.