Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2019, 18:47 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, pada Jumat (10/5/2019), menyesalkan kabar penangkapan seorang aktivis yang dituduh mengkritik putra mahkota Johor.

Pernyataan Mahathir itu menjadi serangan terbaru yang ditujukan kepada putra mahkota Johor, Tunku Ismail Sultan Ibrahim sejak pertikaian keduanya yang dipicu persoalan hak pengelolaan tertinggi pemerintahan negara bagian antara pemerintah federal atau keluarga kerajaan.

"Saya mendapat informasi bahwa pihak berwenang telah menangkap seorang aktivis media sosial," kata Mahathir di akun Twitter miliknya.

"Seperti yang telah saya tekankan sebelumnya, tidak ada pemimpin di Malaysia yang bebas dari kritik," tambah perdana menteri.

Baca juga: Putra Mahkota Johor Minta Pemerintah Malaysia Tidak Politisasi Berbagai Isu

Pernyataan Mahathir itu berkenaan dengan penangkapan Firdaus Abdillah, editor majalah online Neon Berapi, yang ditahan pada Kamis (9/5/2019) malam, setelah dituduh menjelek-jelekkan putra mahkota Johor di media sosial Twitter.

Dr Mahathir mengatakan bahwa setiap orang bebas untuk mengkritik para pemimpin jika memang diperlukan dan bahwa kebebasan berbicara adalah hal penting dalam demokrasi.

"Kecuali hal itu sudah menjadi ancaman, kebohongan, atau penghinaan terhadap raja yang memerintah, pemimpin mana pun dapat dikritik tanpa mempengaruhi hak rakyat untuk berpendapat," kata dia.

"Saya sangat menyesalkan adanya kabar penangkapan aktivis media sosial tersebut," imbuh Mahathir.

Firdaus Abdillah (36) kini sedang diselidiki karena dituduh dengan sengaja telah menghina untuk tujuan provokasi pelanggaran perdamaian, demikian dilaporkan Malay Mail, mengutip pernyataan kepala polisi Johor.

Pada Kamis malam lalu, Firdaus diketahui mengetwit bahwa dia telah ditahan di kantor polisi dan membutuhkan pengacara. Dia telah dibebaskan dengan jaminan.

Sementara, pangeran mahkota Johor memilih menjauhkan diri dari kasus tersebut, dengan mengatakan bahwa pihak istana tidak pernah membuat laporan kepada polisi.

"Ini tidak ada hubungannya dengan kami. Dan tolong, di bulan suci ini, saya dan keluarga saya ingin menjalankan tugas kami kepada rakyat dan (mengabdikan diri) untuk berdoa," kata putra mahkota Johor dikutip Channel News Asia.

Baca juga: Mahathir Sebut Putra Mahkota Johor sebagai Anak Kecil

Sebelumnya diberitakan, Mahathir sempat mengeluarkan pernyataan keras terhadap putra mahkota Johor, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, dengan menyebutnya sebagai "anak kecil bodoh".

Berbicara dalam sebuah wawancara, Mahathir meminta Tunku Ismail untuk berhenti mengomentari hal-hal di luar sepengetahuannya.

Perdebatan sengit antara Mahathir dan bangsawan Johor itu diikuti dengan meningkatnya ketegangan antara pemerintahan Pakatan Harapan dan partai oposisi utama Melayu, UMNO dan Partai Islam SeMalaysia (PAS).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com