Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Tahun Pascaberakhirnya PD II, Sisa Korban Nazi Akhirnya Dikuburkan

Kompas.com - 10/05/2019, 14:59 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Lebih dari tujuh dekade pascaberakhirnya Perang Dunia II, sisa-sisa tahanan politik yang dieksekusi Nazi akhirnya akan diberikan pemakaman yang layak di Berlin.

Namun tidak ada jenazah yang dikuburkan, melainkan hanya sisa-sisa mikroskopis, berupa 300 sampel jaringan, dengan masing-masing tebal seperseratus milimeter dan lebar 1x1 sentimeter.

Sisa-sisa mikroskopis itu ditemukan oleh keturunan Hermann Stieve, seorang ahli anatomi yang bekerja pada badan lawan Reich Ketiga.

"Sampel jaringan kecil seperti itu biasanya tidak dianggap layak untuk dimakamkan," kata Andreas Winkelmann, yang ditugaskan untuk menentukan asal-usul sampel histologis, kepada AFP.

"Tapi kasus kali ini adalah hal khusus, karena mereka berasal dari orang-orang yang secara akfif ditolak untuk dikuburkan, sehingga kerabat mereka tidak akan tahu di mana mereka dimakamkan," tambahnya.

Baca juga: Ostarbeiter, Pekerja Paksa yang Jadi Korban Nazi di Perang Dunia II

Sebuah seremoni akan digelar pada Senin pekan depan, dengan keturunan para korban Nazi yang diperkirakan akan hadir, sebelum sisa-sisa korban dimakamkan di pemakaman Dorotheenstadt di Berlin pusat.

"Lokasi tersebut dipilih karena ada banyak kuburan dan peringatan untuk para korban Nazi di sana," kata Johannes Tuchel, direktur Pusat Peringatan Perlawanan Jerman, yang menyelenggarakan acara khusus bersama dengan rumah sakit universitas Berlin Charite.

Ditambahkan Tuchel, keputusan untuk menguburkan sisa-sisa korban tersebut karena mereka adalah sisa-sisa terakhir para korban dari sistem peradilan Nazi yang tidak adil.

"Mereka ditolak untuk dimakamkan pada saat itu, dan hari ini pemakaman adalah masalah tujuan," tambahnya.

Sebuah plakat juga akan dipasang di lokasi pemakaman untuk menjelaskan temuan, serta apa yang dikuburkan di tempat itu.

Lebih dari 2.800 orang yang ditahan di penjara Berlin-Ploetzensee dieksekusi dengan hukum pancung atau digantung antara 1933 hingga 1945, dan sebagian besar dikirim untuk pembedahan di Berlin Institute of Anatomy.

Sebagian besar dari 300 spesimen yang ditemukan di tanah milik Stieve diketahui adalah wanita. Sekitar 20 spesimen datang dengan nama, sementara yang lain hanya angka.

Namun nama-nama korban tidak akan dicantumkan atas permintaan kerabat korban.

Winkelman, yang telah melakukan penelitian ekstensif terhadap pekerjaan dan eksperimen Stieve yang kontroversial, mengatakan tidak jelas berapa banyak sisa individu yang termasuk dalam kumpulan spesimen.

Baca juga: 15 September 1935 Ditetapkan Jadi Simbol Nazi Jerman, Ini 4 Fakta Swastika

Hermann Stieve adalah direktur Berlin Institute of Anatomy mulai dari 1935 hingga 1952, di mana dia melakukan penelitian tentang sistem reproduksi wanita.

Stieve diyakini telah membedah setidaknya 13 dari 18 pejuang perempuan Orkestra Merah yang dieksekusi di Ploetzensee.

Dia tidak pernah didakwa atas kejahatan yang dilakukannya dan melanjutkan karirnya setelah perang, seperti banyak ilmuwan lain yang bekerja sama dengan Nazi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com