Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utusan AS Kunjungi Korsel, Pyongyang Kembali Tembakkan Proyektil

Kompas.com - 09/05/2019, 18:14 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara disebut kembali melakukan uji coba peluncuran rudal, Kamis (9/5/2019). Itu menjadi kali kedua Pyongyang meluncurkan rudalnya dalam sepekan terakhir.

Sebelumnya, Korea Utara juga disebut telah menembakkan proyektil pada Sabtu (4/5/2019), dengan setidaknya satu proyektil yang diyakini sebagai rudal jarak pendek.

Peluncuran rudal pada Kamis juga dilakukan bertepatan dengan kunjungan Perwakilan Khusus AS untuk Korea Utara, Stephen Biegun, ke Seoul.

Kunjungan yang dilakukan antara utusan AS dengan pejabat Korea Selatan itu bertujuan untuk membahas tentang pendekatan kedua negara terhadap Pyongyang.

Ini menjadi kunjungan pertama Biegun ke Seoul, sejak pertemuan antara Presiden Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi, Vietnam, Februari lalu yang berakhir tanpa kesepakatan.

Baca juga: Korsel: Korea Utara Tembakkan Proyektil Jarak Pendek

"Kami masih menganalisis apakah itu satu atau beberapa proyektil," kata juru bicara Kepala Staf Gabungan Kim Joon-rak kepada AFP.

Ditambahkan Kim Joon-rak, proyektil yang ditembakkan dilaporkan mengarah ke timur dan diyakini berasal dari pangkalan rudal operasional Sino-ri, yang berada di Provinsi Pyongan Utara.

Pangkalan rudal yang telah berusia puluhan tahun itu berlokasi di 75 kilometer arah barat laut Pyongyang dan dikenal sebagai salah satu fasilitas rudal yang telah beroperasi paling lama di Korea Utara.

Pangkalan tersebut juga menjadi rumah bagi unit berukuran resimen yang dilengkapi dengan rudal balistik jarak menengah Nodong-1. Demikian menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional.

Apa pun yang ditembakkan ke arah timur dari Korea Utara harus melintasi semenanjung Korea sebelum dapat mencapai laut.

Biegun bertemu dengan pejabat Korea Selatan Lee Do-hoon untuk sarapan pada Kamis pagi, namun agenda lainnya tidak diumumkan.

Baca juga: Korut Uji Coba Misi Jarak Pendek, Janji Kim Jong Un Tidak Ditepati?

Sementara, menurut peneliti senior Hong Min, dari Institut Unifikasi Nasional Korea yang dikelola pemerintah, peluncuran proyektil oleh Korea Utara menjadi pesan bahwa negara itu tidak akan puas dengan hanya mendapat bantuan kemanusiaan, seperti yang sedang dipertimbangkan Korsel.

"(Peluncuran) itu seolah menyampaikan, 'Kami ingin jaminan keamanan sebagai imbalan atas proses denuklirisasi'," kata Hong Min.

"Kim mungkin merasa jika pihaknya perlu menunjukkan sikap militer yang kuat untuk meredakan keluhan setelah latihan militer gabungan yang dilancarkan AS bersama Korea Selatan bulan lalu," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com