Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Pemimpin Oposisi Venezuela Diseret ke Penjara Politik "Helicoide"

Kompas.com - 09/05/2019, 17:35 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

CARACAS, KOMPAS.com - Agen Intelijen Venezuela menahan seorang wakil pemimpin Majelis Nasional yang didominasi oposisi pada Rabu (8/5/2019).

Pemimpin senior bernama Edgar Zambrano mengaku telah dipaksa keluar dari mobilnya untuk dibawa ke penjara.

Ini merupakan penangkapan pertama anggota parlemen sejak pemberontakan gagal terhadap Presiden Nicolas Maduro pada pekan lalu.

Baca juga: Keberadaan Militer Rusia di Venezuela Bakal Diperpanjang

Zambrano adalah Wakil Ketua Majelis Nasional, yang dipimpin oleh Juan Guaido.

Sebelum ditangkap, Zembrano mengatakan melalui akun Twitter-nya, agen intelijen SEBIN telah mengepung kendaraannya di luar markas besar Partai Aksi Demokrasi.

"Ketika kami menolak untuk keluar dari kendaraan, mereka menggunakan truk derek untuk secara paksa membawa kami langsung ke Helicoide," kicaunya.

Helicoide merupakan penjara politik yang terkenal dan markas agen rahasia Venezuela, terletak di Caracas.

Seperti diketahui, Guaido diakui oleh lebih dari 50 negara sebagai presiden sementara Venezuela dan telah mengatur pemberontakan pada 30 April lalu.

"Kami memperingatkan kepada rakyat Venezuela dan masyarakat internasional, rezim ini telah menculik wakil presiden Majelis Nasional," ujar Guaido.

"Mereka berusaha menghancurkan kekuatan yang mewakili semua rakyat Venezeula, tapi mereka tidak akan mencapainya," tuturnya.

AS, Uni Eropa, dan beberapa negara mengecam keras penangkapan Zambrano.

Kedubes AS di Caracas menyebut penahanan tersebut sebagai tindakan ilegal dan tidak dapat dimaafkan.

Baca juga: Keberadaan Militer Rusia di Venezuela Bakal Diperpanjang

Mereka juga memperingatkan akan ada konsekuensi apabila Venezuela tidak segera membebaskan Zambrano.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump pada Kamis (9/5/2019) pagi mengaku sedang membahas berbagai pelanggaran Maduro.

Selain AS, Argentina, Kolombia, Chile, dan Peru juga memprotes penangkapan Zambrano. Sementara Uni Eropa menyebut hal itu sebagai pelanggaran nyata terhadap konstitusi negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com