CARACAS, KOMPAS.com - Agen Intelijen Venezuela menahan seorang wakil pemimpin Majelis Nasional yang didominasi oposisi pada Rabu (8/5/2019).
Pemimpin senior bernama Edgar Zambrano mengaku telah dipaksa keluar dari mobilnya untuk dibawa ke penjara.
Ini merupakan penangkapan pertama anggota parlemen sejak pemberontakan gagal terhadap Presiden Nicolas Maduro pada pekan lalu.
Baca juga: Keberadaan Militer Rusia di Venezuela Bakal Diperpanjang
Zambrano adalah Wakil Ketua Majelis Nasional, yang dipimpin oleh Juan Guaido.
Sebelum ditangkap, Zembrano mengatakan melalui akun Twitter-nya, agen intelijen SEBIN telah mengepung kendaraannya di luar markas besar Partai Aksi Demokrasi.
"Ketika kami menolak untuk keluar dari kendaraan, mereka menggunakan truk derek untuk secara paksa membawa kami langsung ke Helicoide," kicaunya.
Helicoide merupakan penjara politik yang terkenal dan markas agen rahasia Venezuela, terletak di Caracas.
Fuimos sorprendidos por el SEBIN, al negarnos salir de nuestro vehículo, utilizaron una grúa para trasladarnos de manera forzosa directamente al Helicoide. Los demócratas nos mantenemos en pie de lucha.
— Edgar Zambrano (@edgarzambranoad) 8 Mei 2019
Seperti diketahui, Guaido diakui oleh lebih dari 50 negara sebagai presiden sementara Venezuela dan telah mengatur pemberontakan pada 30 April lalu.
"Kami memperingatkan kepada rakyat Venezuela dan masyarakat internasional, rezim ini telah menculik wakil presiden Majelis Nasional," ujar Guaido.
"Mereka berusaha menghancurkan kekuatan yang mewakili semua rakyat Venezeula, tapi mereka tidak akan mencapainya," tuturnya.
AS, Uni Eropa, dan beberapa negara mengecam keras penangkapan Zambrano.
Kedubes AS di Caracas menyebut penahanan tersebut sebagai tindakan ilegal dan tidak dapat dimaafkan.
Baca juga: Keberadaan Militer Rusia di Venezuela Bakal Diperpanjang
Mereka juga memperingatkan akan ada konsekuensi apabila Venezuela tidak segera membebaskan Zambrano.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump pada Kamis (9/5/2019) pagi mengaku sedang membahas berbagai pelanggaran Maduro.
Selain AS, Argentina, Kolombia, Chile, dan Peru juga memprotes penangkapan Zambrano. Sementara Uni Eropa menyebut hal itu sebagai pelanggaran nyata terhadap konstitusi negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.