Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 09/05/2019, 15:40 WIB

KOLOMBO, KOMPAS.com - Seorang pegawai pemerintah AS yang terluka dalam teror bom bunuh diri di Sri Lanka tewas setelah menerima perawatan untuk luka-lukanya di rumah sakit.

Diwartakan kantor berita AFP, Rabu (8/5/2019), korban bernama Chelsea Decaminada meninggal dunia setelah mengalami luka serius akibat serangan bom di hotel Shangri-La di Kolombo pada 21 April 2019.

Decaminada merupakan lulusan Duke University yang bekerja untuk Kementerian Perdagangan AS dan ditempatkan di Sri Lanka.

Baca juga: Seluruh Pelaku Pemboman di Sri Lanka Sudah Ditahan atau Mati

Dengan kematian perempuan tersebut, jumlah total korban tewas bom di Sri Lanka bertambah menjadi 258 orang, termasuk 45 warga negara asing.

Duta Besar AS untuk Sri Lanka, Alaina Teplitz, menyampaikan duka cita yang mendalam atas kematian Decaminada.

"Kami berduka atas Chelsea, dan kepada mereka yang meninggal dan terluka," katanya.

"Kami bermitra dengan Sri Lanka dan banyak negara di seluruh dunia untuk bersatu melawan terorisme," imbuhnya.

Decaminada dibawa ke Singapura untuk menerima perawatan lebih lanjut. Namun, dia tidak bisa bertahan atas luka parah yang dideritanya.

"Saat kami berduka karena kematiannya, kami harus melanjutkan perlawanan terhadap terorisme di seluruh dunia," ujar Menteri Perdagangan AS Willbur Ross.

Otoritas Sri Lanka sebelumnya menyatakan ada 44 warga asing yang tewas dalam insiden tersebut. Meski demikian, masih ada 10 orang lainnya yang belum ditemukan.

Baca juga: Teror Bom Sri Lanka: 3 Anak Taipan Denmark Dimakamkan

Sementara itu, Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena berjanji untuk menghancurkan kelompok ekstremis yang bertanggung jawab atas teror pada Minggu Paskah yang juga menyerang gereja-gereja.

"Serangan untuk menghancurkan ekstrimis kini terus bergerak maju," katanya.

"Operasi itu akan bergerak pada kesimpulan logisnya dengan menghancurkan para teroris," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke