Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Ekstradisi Petinggi Huawei ke AS Dinilai Bermotif Politik

Kompas.com - 09/05/2019, 14:24 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,AFP

VANCOUVER, KOMPAS.com - Petinggi eksekutif Huawei kembali menghadap persidangan di pengadilan Kanada para Rabu (8/5/2019) untuk mengetahui nasibnya yang mencoba melawan ekstradisi ke AS.

Chief Financial Officer (CFO) Huawei Meng Wanzhou ditahan oleh otoritas Kanada pada lima bulan lalu dan kini terancam ekstradisi ke "Negeri Paman Sam".

Meng dan perusahaannya menghadapi sejumlah tuduhan, termasuk penipuan bank, pencurian rahasia dagang, dan penghindaran sanksi di pengadilan federal AS.

Baca juga: Keputusan Penting soal Huawei Bocor, Menhan Inggris Dipecat

Namun, manajemen Huawei berulang kali membantah telah melakukan pelanggaran seperti yang dituduhkan. Perusahaan menilai, ada faktor politik yang berperan dalam kasus Meng.

Kini perempuan berusia 47 tahun itu berencana untuk meminta pengadilan menghentikan upaya ekstradisinya yang terus diproses.

"Faktor politik berperan selaam proses ekstradisi kemungkinan mendorong terjadinya pelanggaran keadilan yang serius," demikian pernyataan manajemen Huawei, seperti dikutip dari CNN.

Persidangan pada Rabu awalnya dijadwalkan berlangsung secara singkat. Namun, pembela menghabiskan waktu beberapa jam untuk mengulangi keberatan mereka terhadap penangkapan Meng pada Desember lalu di Vancouver.

"Kasus kriminal terhadap Meng berdasarkan tuduhan yang tidak benar," ujar juru bicara Meng, Benjamin Howes.

Di sisi lain, jasa penuntut menginginkan kasus tersebut untuk dipercepat.

Melansir kantor berita AFP, persidangan kasus Meng yang bisa berlangsung selama bertahun-tahun akan dilanjutkan pada 23 September mendatang. Sementara, persidangan ekstradisi resmi akan dimulai pada Januari tahun depan.

Seperti diketahui, hubungan Kanada dan China berada dalam ketegangan setelah penangkapan Meng, yang disebut sebagai pewaris perusahaan milik ayahnya itu.

Baca juga: CEO Huawei: Trump adalah Presiden Hebat, Tapi Punya Kekurangan

Setelah penangkapannya, China menahan mantan diplomat Kanada Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor.

China menuding Kovrig atas kasus spionase dan pencurian rahasia negara, sementara Spavor dituduh memberikan akses intelijen kepadanya.

Dua warga Kanada di China yang terlibat perdagangan narkoba juga dijatuhi hukuman mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com