VANCOUVER, KOMPAS.com - Petinggi eksekutif Huawei kembali menghadap persidangan di pengadilan Kanada para Rabu (8/5/2019) untuk mengetahui nasibnya yang mencoba melawan ekstradisi ke AS.
Chief Financial Officer (CFO) Huawei Meng Wanzhou ditahan oleh otoritas Kanada pada lima bulan lalu dan kini terancam ekstradisi ke "Negeri Paman Sam".
Meng dan perusahaannya menghadapi sejumlah tuduhan, termasuk penipuan bank, pencurian rahasia dagang, dan penghindaran sanksi di pengadilan federal AS.
Baca juga: Keputusan Penting soal Huawei Bocor, Menhan Inggris Dipecat
Namun, manajemen Huawei berulang kali membantah telah melakukan pelanggaran seperti yang dituduhkan. Perusahaan menilai, ada faktor politik yang berperan dalam kasus Meng.
Kini perempuan berusia 47 tahun itu berencana untuk meminta pengadilan menghentikan upaya ekstradisinya yang terus diproses.
"Faktor politik berperan selaam proses ekstradisi kemungkinan mendorong terjadinya pelanggaran keadilan yang serius," demikian pernyataan manajemen Huawei, seperti dikutip dari CNN.
Persidangan pada Rabu awalnya dijadwalkan berlangsung secara singkat. Namun, pembela menghabiskan waktu beberapa jam untuk mengulangi keberatan mereka terhadap penangkapan Meng pada Desember lalu di Vancouver.
"Kasus kriminal terhadap Meng berdasarkan tuduhan yang tidak benar," ujar juru bicara Meng, Benjamin Howes.
Di sisi lain, jasa penuntut menginginkan kasus tersebut untuk dipercepat.
Melansir kantor berita AFP, persidangan kasus Meng yang bisa berlangsung selama bertahun-tahun akan dilanjutkan pada 23 September mendatang. Sementara, persidangan ekstradisi resmi akan dimulai pada Januari tahun depan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.