BBC Radio menghentikan program yang biasanya tayang dan mulai mengumumkan berita bahwa Victory in Europe Day akan menjadi hari libur nasional, yang akan berlangsung pada hari berikutnya.
Surat kabar memuat peristiwa ini dan dicetak dalam edisi khusus untuk memuat kabar yang sudah lama ditunggu-tunggu. Berita bahwa perang telah berakhir di Eropa segera menyebar di seluruh dunia.
Sebagian pemuda di Inggris memulai perayaan lebih awal. Setelah bertahun-tahun dalam pembatasan dan ancaman perang, penjatahan makanan dan pakaian, serta pemadaman listrik karena bom, menjadikan masyarakat Inggris tak menunda kemenangan ini.
Berita kekalahan Jerman juga sudah diketahui Perdana Menteri Inggris Winston Churcill. Dia juga telah mendapatkan salinan dari surat perjanjian penyerahan kekuasaan.
Kesepakatan awal adalah memberitahukan ke publik bahwa Jerman telah kalah. Namun, pihak Sekutu membuat pernyataan untuk menunda kabar itu dan mengumumkan pada 9 Mei 1945.
Winston Curchill sebenarnya geram dengan kesepakatan itu, ia mulai nekat untuk mengumumkan ke publik menggunakan siaran radio.
Setelah itu, masyarakat Inggris mulai berparade di jalan-jalan dan memasang bendera dan spanduk. Isinya adalah luapan kebahagaiaan akhir perang.
Pada malam harinya, mereka juga menyalakan api unggun, semua orang menari dengan penuh suka cita dan bagahia. Keesokan harinya mereka berkumpul kembali tepat pada 8 Mei 1945 dengan acara yang lebih formal.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Perayaan Kemenangan Inggris atas Kekalahan Nazi Jerman
Perayaan tak hanya sehari saja, melainkan beberapa hari. Biasanya dilaksanakan sampai malam. Kerumunan terbesar di Inggris ada di ibukota, tetapi orang-orang di seluruh negeri ambil bagian dalam pesta-pesta itu, bernyanyi dan menari.
Banyak api unggun dan kembang api dinyalakan untuk menandai kesempatan itu. Diperkirakan 50.000 orang berkumpul di London pada tengah malam.
Berbagai instrumen musik disediakan seperti gramofon, akordeon dan orang-orang bersuka ria bernyanyi dan menari mengikuti irama.
Raja George VI, Ratu Elizabeth, dan sejumlah anggota kerajaan muncul dari balkon istana. Mereka melambaikan tangan kepada kerumunan yang telah datang.
Setelah itu, Winston Churchill juga naik ke balkon dan melambaikan tangan. Mereka menyerukan perdamaian dan mengingat kembali perjuangan dari pejuang yang telah gugur sebelumnya dalam peperangan.
Perayaan ini dijadikan sebagai perenungan bagi masyarakat yang hadir akan bahaya perang, beserta ajang untuk bersenang-senang.