Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/05/2019, 13:45 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran menyatakan bakal melakukan pengayaan uranium dalam jumlah besar dalam waktu 60 hari ke depan kecuali ada perjanjian baru terkait nuklir.

Pernyataan itu muncul di momen satu tahun setelah Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 yang dilakukan Presiden Donald Trump pada 8 Mei 2018.

Baca juga: Indonesia Sesalkan AS Keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran

Diwartakan AFP dan The Independent Rabu (8/5/2019), Iran menyatakan mereka tidak akan menghormati sebagian perjanjian dengan menambah stok uranium serta senyawa air berat.

Presiden Hassan Rouhani mengatakan dia sudah diberi tahu ada beberapa negara besar yang masih memberi dukungan kepada Teheran. Di antaranya adalah Rusia.

Perjanjian itu menitikberatkan beberapa sanksi yang dicabut sebagai ganti Iran membatas program nuklirnya, dan ditandatangani Inggris, China, Uni Eropa, Perancis, Jerman, dan AS.

Dalam kampanye presiden 2016, Trump menyebut perjanjian itu sebagai "bencana" dan melakukan negosiasi ulang adalah prioritasnya setelah terpilih.

Namun pada Mei 2018, Trump mengumumkan Washington menarik diri dari perjanjian meski penilaian independen menunjukkan Iran sudah menerapkannya secara efektif.

Setelah itu Gedung Putih menerbitkan tambahan sanksi kepada Iran yang menyasar sektor minyak serta perbankan mereka.

Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menyatakan langkah pengayaan uranium diperlukan. "Kami ingin memastikan hak kami sekaligus membawa keseimbangan," ulas dewan.

Dewan kemudian meminta kepada negara yang masih mendukung mereka untuk membawa komitmen baru dalam 60 hari mendatang. Terutama di bidang minyak dan perbankan.

Kelima negara yang masih tersisa sejauh ini belum menunjukkan daya tawar dan memilih untuk mematuhi sanksi yang diberikan oleh Gedung Putih.

Baca juga: AS Keluar dari Perjanjian Nuklir, Iran Minta Dukungan Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke