Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaza Awali Ramadhan dengan Pemakaman dan Puing-puing Kehancuran

Kompas.com - 07/05/2019, 20:09 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Reuters

GAZA CITY, KOMPAS.com - Setelah dua melewati malam tanpa bisa tidur karena pertempuran Israel dan Paletina, warga Gaza pada Senin (6/5/2019) harus mengawali Ramadhan dengan pemakaman dan menari jenazah dari puing-puing bangunan.

Ketika fajar menyingsing dan gencatan senjata dimulai, beberapa warga Palestina di wilayah kantong pesisir yang miskin nampak sibuk.

Di rumah sakit terbesar di Gaza City, Shifa, kerabat dari 21 warga Palestina yang tewas pada Minggu, tiba untuk berdoa dalam kedukaan mendalam.

Baca juga: Qatar Siapkan Bantuan Rp 6,8 Triliun untuk Palestina

Sementara, petugas memperbaiki aliran listrik dan saluran telepon yang hancur oleh bom Israel, yang juga meruntuhkan seluruh blok gedung. Pegawai pemerintah juga terlihat berbaris di bank untuk mengambil uang.

Militer Israel mengatakan tank dan pesawat tempurnya telah mengenai 350 target di Gaza, termasuk terowongan lintas perbatasan, kamp pelatihan, dan tempat yang digunakan untuk menyimpan senjata.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan kelompok-kelompok Hamas dan Islamic Jihad telah menembakkan sekitar 690 roket ke Israel, menewaskan empat warga sipil Israel.

Militer Israel menyebut, ada 240 roket telah dicegat oleh pertahanan udara.

Namun di Gaza, terutama di area Sheikh Zayed, penduduknya terkejut sehari setelah serangan udara Israel telah menewaskan enam orang.

Empat apartemen di gedung lima lantai hancur. Otoritas setempat menyebutkan secara total, ada 600 unit rumah yang rusak.

"Saya melihat mayat dan tubuh yang terbakar," kata Ziyad Hammash, yang tinggal di gedung di seberang jalan, ujarnya seperti dikutip dari Reuters.

Baca juga: Soal Rencana Perdamaian Palestina dan Israel, Ini Jawaban Menantu Trump

Sementara warga lain bernama Sumayya Usruf kehilangan sepupunya, suami, dan anaknya yang berumur empat bulan yang tewas di sebuah apartemen di Jalur Gaza utara.

"Ini adalah Ramadan yang sangat sulit. Kami tidak akan merasa bahagia," ujarnya.

Di Tepi Barat, Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan akan mengirim bantuan kemanusiaan dan makanan ke Gaza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com