MOSKWA, KOMPAS.com - Otoritas penerbangan Rusia mempertimbangkan kesalahan pilot kemungkinan menyebabkan pesawat maskapai Aeroflot mendarat keras hingga terbakar dan menewaskan 41 orang.
Melansir dari BBC, Selasa (7/5/2019), menyebutkan kru dan penumpang menyatakan pesawat Sukhoi Superjet-100 disambar petir ketika terbang sehingga membuat sistem komunikasi terganggu.
Meski demikian, pendaratan darurat yang keras di Bandara Sheremetyevo pada Minggu lalu saat membawa 73 orang bukanlah praktik yang normal.
Baca juga: Kecelakaan Pesawat Rusia, Pramugari Buka Pintu Darurat dan Tendang Penumpang Keluar
Pesawat mendarat dengan keras setelah 30 menit lepas landas dan terbakar.
Video menunjukkan api besar membakar bagia belakang pesawat. Sebanyak 37 orang, termasuk empat awak, berhasil lolos dari insiden maut itu melalui bagian depan pesawat.
Kotak hitam pesawat telah ditemukan dan sedang diteliti untuk beberapa pekan.
Kementerian Transportasi Rusia menyebutkan, Superjet-100 tidak memiliki tanda-tanda kesalahan pada desainnya.
Namun ahli penerbangan tetap mempertanyakan mengapa sambaran petir dapat menghancurkan sistem komunikasi pesawat. Padahal pesawat modern dirancang untuk mampu menahan badai.
Harian Kommersant, mengutip sumber anonim, melaporkan kesalahan pilot dipandang sebagai kemungkinan kuat dalam kecelakaan itu.
Video has captured Aeroflot flight #SU1492 bouncing on its emergency landing and then catching fire on second touchdown. https://t.co/eiZBP3hMgd pic.twitter.com/XN3zLad8xo
— Breaking Aviation News (@breakingavnews) 5 Mei 2019
Beberapa hal yang menguatkan dugaan tersebut adalah pilot memutuskan untuk terbang di dekat badai sehingga meningkatkan tingkat risiko.
Pesawat juga mendarat dengan mode kontrol darurat, sesuatu hal yang membutuhkan keterampilan. Pesawat tergesa-gesa ketika melakukan pendaratan, padahal prosedurnya pilot harus mengelilingi bandara terlebih dulu untuk mengurangi bahan bakar.
Penyelidik menduga pesawat melampaui kecepatan pendaratan yang normal dengan tangki bahan bakar yang masih berat, sehingga pesawat memantul ketika mendaray di landasan.
Sebelumnya, pilot Denis Yevdokimov mengatakan, pesawat kehilangan komunikasi dan harus berganti pada mode kendali darurat karena kilat menyambar saat pesawat menuju kota Murmansk.
Baca juga: Kecelakaan Pesawat Rusia, Pilot Sebut Ada Petir yang Menyambar
Pilot tersebut tidak menjelaskan secara rinci apakah pesawat terkena petir secara langsung atau tidak.
"Kami berhasil memulihkan komunikasi melalui frekuensi darurat pada koneksi radio," katanya.
"Tapi terhubung untuk sesaat dan terus terputus. Hanya bisa melaporkan beberapa kata saja," ujarnya kepada harian Komsomolskaya Pravda.
Yevdokimov meyakini kebakaran yang terjadi saat pendaratan disebabkan oleh tanki bahan bakar penuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.