Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbangi China dan Rusia, AS Bakal Perkuat Kehadiran di Arktik

Kompas.com - 06/05/2019, 23:03 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat bermaksud memperkuat kehadirannya di kawasan Arktik guna mengimbangi "perilaku agresif" yang ditunjukkan China dan Rusia di kawasan kaya sumber daya itu.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo jelang perundingan dengan delapan negara Arktik di Finlandia, Senin (6/5/2019).

Dalam pernyataannya, Pompeo memperingatkan bahwa kawasan Arktik telah menjadi ajang kompetisi dan persaingan kekuatan global berkat kekayaan cadangan minyak, gas, mineral, dan hasil laut yang melimpah.

Pompeo turut mengecam upaya China, yang berstatus negara pengamat di Dewan Arktik, karena menyatakan dirinya sebagai negara dekat Kutub Utara.

Baca juga: Rusia Uji Coba Kapal Selam Vladimir Agung di Kutub Utara

Pompeo mengutip kekhawatiran Pentagon bahwa Beijing berusaha membangun kehadiran keamanan permanen di wilayah kutub, termasuk dengan mengerahkan kapal selam untuk mencegah serangan nuklir.

"Hanya ada negara-negara Arktik dan non-Arktik. Tidak ada kategori ketiga dan mengklaim sebaliknya tidak memberikan hak apa-apa kepada China," ujar Pompeo dikutip AFP.

Pompeo menegaskan bahwa kegiatan China di wilayah kutub harus selalu diawasi dengan ketat.

"Pola perilaku agresif China di tempat lain akan menunjukkan bagaimana negara itu akan memperlakukan Arktik," tambah Pompeo.

Tak hanya China, AS juga mengecam klaim teritorial Rusia atas rute perdagangan baru yang lebih cepat dengan membuka jalur pelayaran melalui wialyah Arktik.

"Dalam rute Laut Utara, Moskwa telah secara ilegal menuntut agar negara lain meminta izin untuk melintas, mengharuskan pilot maritim Rusia untuk naik ke kapal asing, dan mengancam akan menggunakan kekuatan militer dan menenggelamkannya jika ada pihak yang gagal mematuhinya," kata Pompeo.

"Tindakan-tindakan provokatif ini adalah bagian dari pola perilaku agresif Rusia di Kutub Utara," tambahnya.

Terkait situasi di Kutub Utara itu, Pompeo mengatakan bahwa AS akan mulai memperkuat kehadirannya diplomatik dan keamanannya di Arktik.

Sebagian akan dilakukan melalui latihan militer, peningkatan kehadiran militer, serta membangun kembali armada kapal pemecah es AS.

Baca juga: Rusia akan Kembali Tingkatkan Kehadiran Militernya di Kutub Utara

"Hanya karena Kutub Utara adalah wilayah antah berantah, bukan berarti itu harus menjadi tempat pelanggaran hukum," kata Pompeo.

Rusia sebelumnya bersikeras bahwa upaya membangun militer dan perekonomian di kawasan Kutub Utara bukan untuk menjadi ancaman bagi negara lain.

"Kami tidak melakukan hal lain selain memastikan keamanan negara. Semua yang kami lakukan di Arktik untuk tujuan ini dan hanya ini. Kami tidak mengancam siapa pun," ujar Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com