Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Pariwisata Qatar Tolak Visa bagi Warga Negara "Musuh"

Kompas.com - 06/05/2019, 18:46 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Reuters

DOHA, KOMPAS.com - Otoritas pariwisata Qatar menyatakan tidak akan memberikan visa kepada mereka yang dianggap sebagai "musuh".

Keputusan itu menyusul dengan warga negara Mesir yang ingin memasuki Qatar di tengah perselisihan sedang berlangsung.

Diwartakan Reuters, Minggu (5/5/2019), permintaan visa tersebut tentu ditolak oleh pemerintah Qatar.

Baca juga: Qatar: Pembelian Senjata Kami Bukan Urusan Arab Saudi

Seperti diketahui, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar sejak 2017.

Negara-negara itu menuding Qatar telah mendukung terorisme, namun dibantah keras oleh pemerintah setempat.

Dalam acara promosi pariwisata musim panas, Dewan Pariwisata Qatar, Akbar Al-Baker, menyatakan negaranya tidak akan membiarkan warga mesir memasuki negara itu untuk mengambil bagian dalam promosi wisata.

"Visa tidak akan terbuka bagi musuh, tapi untuk kawan-kawan kita," katanya.

"Apakah visa bagi kita untuk pergi ke sana juga tersedia? Tidak. Jadi mengapa kita harus membukanya untuk mereka?" imbuhnya.

Komentarnya merupakan yang pertama oleh pejabat negara sejak keretakan hampir selama dua tahun.

Meski demikian, kantor komunikasi pemerintah Qatar menyatakan komentar Al-Baker tidak mencerminkan kebijakan resmi negara untuk mengeluarkan visa dan menyambut baik kedatangan semua orang di dunia.

"Posisi Qatar selalu jelas, masyarakat tidak boleh terlibat dalam perselisihan antarnegara," demikian bunyi pernyataan itu.

Baca juga: Qatar Tegaskan Rencana Beli S-400 dari Rusia

Qatar merupakan negara kecil yang kaya dengan populasi sekitar 2,7 juta orang. Namun, hanya 300.000 termasuk warga negara tersebut.

Dalam daftar statistik resmi tidak dipublikasikan populasi berdasarkan kebangsaan.

Namun laporan konsultan swasta pada 2017 memperkirakan ada 200.000 orang Mesir di negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com