Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pria Penjual Popcorn Asal Pakistan yang Sukses Merakit Pesawatnya Sendiri

Kompas.com - 06/05/2019, 16:11 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

Meski demikian, Fayyaz bersikeras bahwa apa yang dikatakannya adalah benar. Dia bahkan menceritakan pengalaman terbang pertamanya.

"Saya benar-benar melayang di udara. Saya tidak bisa merasakan hal lainnya," kata Fayyaz.

Keberhasilan uji coba terbang pertamanya membuat Fayyaz yakin dengan pesawat buatannya dan dia bersiap untuk melakukan uji coba kedua, kali ini di hadapan warga desa yang kerap mengejeknya.

Dia memutuskan tanggal 23 Maret lalu, bertepatan dengan perayaan Hari Pakistan, untuk menunjukkan keberhasilannya.

Kabar rencana penerbangan yang dilakukan Fayyaz pun tersebar dan ratusan orang berkumpul untuk melihat dengan mata kepala mereka sendiri pesawat rakitan itu terbang.

Namun belum sempat Fayyaz menyalakan mesin pesawatnya, petugas polisi datang dan menahan dirinya serta menyita pesawat rakitannya.

Fayyaz ditahan karena dianggap sebagai ancaman keamanan dan mencoba melakukan penerbangan tanpa izin.

Baca juga: Asa Gadis 7 Tahun Jadi Pilot Termuda Pupus dalam Kecelakaan Pesawat

Sempat ditahan, Fayyaz dibebaskan setelah membayarkan denda sebesar 3.000 rupee (sekitar Rp 600.000).

Pesawat rakitannya juga dikembalikan, namun Fayyaz dilarang menerbangkannya sebelum mendapatkan surat izin terbang.

Pesawat rakitan yang dicat dengan warna biru terang itu kini hanya diparkir di halaman rumahnya, di mana orang-orang banyak berdatangan untuk sekadar melihat secara langsung.

Meski belum terbukti berhasil, namun kisah Fayyaz dalam mengejar cita-citanya menjadi pilot dan menerbangkan pesawat telah menarik perhatian warga Pakistan dan para pengguna media sosial.

Tak hanya itu, perwakilan dari Angkatan Udara Pakistan juga disebut sempat dua kali mendatangi Fayyaz untuk memeriksa pesawat buatannya.

Komandan dari pangkalan terbang setempat juga dikabarkan akan mengeluarkan sertifikat penerbang untuk Fayyaz sebagai bentuk penghargaan atas "semangat dan ketangkasan" Fayyaz.

Baca juga: 8 Pesawat yang Dianggap Buruk Saat Perang Dunia II

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com